Pabrik obat Pfizer dan BioNTech mengumumkan pada Senin (20/9) bahwa vaksin COVID-19 dosis rendah dari dua dosis buatannya, aman dan manjur untuk diberikan pada anak-anak usia 5 hingga 11 tahun.
Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) dan mitranya di Jerman, BioNTech, itu mengatakan bahwa hasil dari uji coba menunjukkan vaksin itu dapat ditoleransi dengan baik dan kuat, dan mampu menetralkan respon kekebalan tubuh (antibodi) pada tingkat dosis yang lebih rendah yang diperlukan untuk anak-anak yang berusia lebih muda.
Sekitar 28 juta anak-anak AS termasuk dalam rentang usia tersebut, dan jutaan orang dewasa masih menolak untuk mendapatkan vaksinasi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan, lebih dari 181 juta orang telah divaksinasi penuh di negara ini, tetapi 70 juta lainnya berusia 12 tahun ke atas belum divaksinasi.
Pfizer mengatakan, telah mempelajari dosis yang lebih rendah yaitu sepertiga dosis dewasa dalam ujicoba yang diberikan kepada lebih dari 2.200 anak TK dan siswa SD. Dua pertiga dari anak-anak diberi vaksin, dan sepertiga sisanya diberi suntikan air asin. Perusahaan itu mengatakan, anak-anak yang divaksinasi membangun tingkat antibodi yang sama kuatnya dengan yang ditunjukkan oleh remaja dan dewasa muda.
Keputusan untuk melanjutkan kembali pembelajaran tatap muka di sekolah di tengah varian delta yang merebak luas di seluruh wilayah Amerika, membuat para orang tua merasa cemas.
Mereka meminta agar pejabat kesehatan pemerintah menyetujui vaksin untuk anak-anak mereka.
Dibandingkan dengan orang tua, anak-anak berisiko lebih rendah terkena penyakit parah atau kematian akibat COVID-19, tetapi lebih dari 5 juta anak di AS telah dinyatakan positif COVID-19, dan sedikitnya 460 telah meninggal, menurut data dari Perhimpunan Dokter Anak Amerika. (ps/rs)