Tren itu dimulai oleh tim Philadelphia Eagles tahun 2003 dan kini usaha ini sedemikian majunya dan mereka bercita-cita mengusahakan sepertiga daya listrik di stadion dari sumber tenaga surya dan angin serta memastikan sampah yang dihasilkan tidak berakhir di TPA. Berikut ini laporan reporter VOA Matius Petrillo dari Philadelphia.
Tim Philadelphia Eagles baru akan memulai musim pertandingan di stadion Lincoln Financial Field pada Agustus. Tetapi mereka yang bekerja di belakang layar sudah mencetak keberhasilan dalam berkesinambungan. Don Smolenski, Chief Operation Officer tim Eagles, mengatakan mereka terus berupaya membangun tim itu menjadi mesin yang efisien dan ramah lingkungan.
"Setiap tahun kita terus menambah dan mengevaluasi peluang-peluang baru, dari sensor cahaya di kantor-kantor sampai piring dan sendok garpu yang didaur ulang'" kata Smolenski.
Dari sensor gerak pada mesin penjual makanan ringan sampai kompos dari rumput potong di lapangan. Tujuan utamanya, kata Smolenski adalah untuk memastikan semuanya digunakan kembali, didaur ulang atau diubah menjadi energi.
Tahun ini, Eagles mengalihkan 65 persen lebih dari sampah stadion dari TPA ke tempat Solusi Sampah Berkelanjutan. Pada akhirnya Eagles berencana mendaur ulang seratus persen sampah-sampah dari stadion.
Eagles juga menantang Aramark, perusahaan penjual makanan, untuk menggunakan bahan pembersih ramah lingkungan dan peralatan yang dapat dikompos. Manajer Aramark Kevin Hughes mengatakan perusahaannya sudah melangkah lebih jauh.
"Semua minyak yang digunakan di dapur kita, dan kios-kios makanan yang menggoreng atau memanggang, minyak bekasnya dikumpulkan dan kemudian dibawa ke pendaur ulang yang memurnikan minyak bekas menjadi campuran biodiesel," kata Hughes.
Sebagian minyak itu dijual ke pasar, sebagian digunakan untuk peralatan milik Aramark. Tapi rencana paling ambisius dari stadion Eagles adalah menargetkan 30 persen energinya berasal dari sumber daya terbarukan. Sebagian besar dihasilkan dari 1.100 panel surya dan 14 turbin angin yang ditempatkan di sekitar stadion dan di lantai paling atas.
Tim Philadelphia Eagles baru akan memulai musim pertandingan di stadion Lincoln Financial Field pada Agustus. Tetapi mereka yang bekerja di belakang layar sudah mencetak keberhasilan dalam berkesinambungan. Don Smolenski, Chief Operation Officer tim Eagles, mengatakan mereka terus berupaya membangun tim itu menjadi mesin yang efisien dan ramah lingkungan.
"Setiap tahun kita terus menambah dan mengevaluasi peluang-peluang baru, dari sensor cahaya di kantor-kantor sampai piring dan sendok garpu yang didaur ulang'" kata Smolenski.
Dari sensor gerak pada mesin penjual makanan ringan sampai kompos dari rumput potong di lapangan. Tujuan utamanya, kata Smolenski adalah untuk memastikan semuanya digunakan kembali, didaur ulang atau diubah menjadi energi.
Tahun ini, Eagles mengalihkan 65 persen lebih dari sampah stadion dari TPA ke tempat Solusi Sampah Berkelanjutan. Pada akhirnya Eagles berencana mendaur ulang seratus persen sampah-sampah dari stadion.
Eagles juga menantang Aramark, perusahaan penjual makanan, untuk menggunakan bahan pembersih ramah lingkungan dan peralatan yang dapat dikompos. Manajer Aramark Kevin Hughes mengatakan perusahaannya sudah melangkah lebih jauh.
"Semua minyak yang digunakan di dapur kita, dan kios-kios makanan yang menggoreng atau memanggang, minyak bekasnya dikumpulkan dan kemudian dibawa ke pendaur ulang yang memurnikan minyak bekas menjadi campuran biodiesel," kata Hughes.
Sebagian minyak itu dijual ke pasar, sebagian digunakan untuk peralatan milik Aramark. Tapi rencana paling ambisius dari stadion Eagles adalah menargetkan 30 persen energinya berasal dari sumber daya terbarukan. Sebagian besar dihasilkan dari 1.100 panel surya dan 14 turbin angin yang ditempatkan di sekitar stadion dan di lantai paling atas.