Pelatih Jorge Sampaoli, mohon maaf kepada para pendukung tim sepak bola Argentina, Kamis (21/6/2018), setelah kalah telak 3-0 dalam laga melawan Kroasia. Dengan kekalahan itu, nasib Argentina di Piala Dunia berada di ujung tanduk.
Kekalahan tim Argentina dimulai ketika kiper Argentina Willy Caballero membuat kesalahan yang memberikan keuntungan untuk pemain Kroasia Ante Rabic mencetak gol di babak kedua, kantor berita AFP melaporkan. Gol Rebic, kemudian disusul dengan gol dari Luka Modric dan Ivan Rakitic, yang memastikan kemenangan Kroasia dan meloloskan negara itu ke putaran enam belas besar.
Sampaoli yang tampak penuh penyesalan mengatakan kekalahan timnas Argentina adalah sepenuhnya kesalahan dia dan meminta maaf kepada para pendukung Argentina yang bercucurn air mata saat meninggalkan arena pertandingan di Stadion Nizhny Novgorod di pinggiran Sungai Volga.
“Pertama dan paling penting, saya akan mohon pengampunan mereka terutama mereka yang sudah jauh-jauh datang untuk menyaksikan Argentina bertanding,” kata Sampaoli yang bertutur lembut.
“Saya bertanggung jawab atas hasil ini namun, sama seperti para penggemar, saya juga terlena.”
Kekalahan di laga penyisihan Grup D artinya Argentina, salah satu tim favorit sebelum turnamen dan salah satu finalis yang kalah di Piala Dunia 2014, berada di tubir eliminasi babak pertama yang memalukan.
Mereka sejauh ini baru mengumpulkan satu poin dari dua laga dan sudah pasti tidak punya pilihan kecuali mengalahkan Nigeria, bila masih ingin punya kesempatan menghindari eliminasi.
Bagi Argentina, dan juga Messi, saling tuduh atas penampilan buruk Argentina dimulai dalam beberapa detik sejak peluit tanda permainan selesai, berbunyi.
Kata Sampaoli, anak-anak asuhannya yang mendapat tekanan berat menyadari bahwa mereka harus mendapatkan hasil yang positif, mulai rontok setelah gol pertama.
“Setelah mereka mencetak gol, kami patah arang dan kami tidak punya argumen-argumen lain untuk mengubah arah peristiwa.”
Ketika ditanya mengapa dia mengubah formasi timnya tiga kali dan bermain dengan sistem 3-4-3, Sampaoli mengatakan dia berpikir formasi ini adalah cara terbaik untuk menekan Kroasia. Tapi dia mengakui bahwa dia salah. [ft]