Pelatih Iran, Carlos Queiroz, mengatakan kapten tim Portugal, Cristiano Ronaldo, beruntung bisa lolos dari kartu merah, meski rekaman VAR atau video assistant referee menunjukkan Ronaldo menyikut salah satu pemainnya pada laga Senin (25/6/2018), kantor berita AFP melaporkan.
Laga Iran-Portugal berakhir 1-1.
Portugal akan menghadapi Uruguay dalam laga 16 besar setelah menduduki posisi runner-up Grup B. Namun Quieroz berkeras Ronaldo pantas dikirim keluar lapangan karena menyikut bek Iran, Morteza Pouraliganji, di wajahnya.
“Saya tidak mau bicara banyak. Ini tentang negara saya dan seorang pemain. Saya tahu ini akan menjadi perang melawan saya,” kata Queiroz, yang pernah melatih Portugal, negara asalnya, di Piala Dunia 2010.
“Tapi kenyataannya kalau Anda menghentikan pertandingan untuk VAR, ada penyikutan dan menurut peraturan, ganjarannya adalah kartu merah. Peraturan tersebut tidak mengatakan bila yang melakukan (Lionel) Messi atau Ronaldo…”
Malam itu menjadi malam yang sibuk untuk asisten video wasit di Saransk. Dua tendangan penalti diberikan, selain perdebatan mengenai pelanggaran Ronaldo. VAR atau video tayangan ulang digunakan untuk meninjau keputusan wasit kepala.
“Kita harusnya seperti olahraga Rugby. Ketika ada keputusan oleh VAR, saya ingin mengetahui apa yang dikatakan wasit kepada mereka. Masyarakat butuh tahu apa yang terjadi.”
“Jadi dalam pandangan saya, Infantino dan FIFA, semua orang sependapat bahwa VAR tidak berjalan dengan baik,” kata dia menambahkan. Itu realitasnya dan sudah ada banyak keluhan,” kata Queiroz merujuk pada Presiden FIFA Gianni Infantino. [ft/dw]