Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya tidak menentang gerakan oleh negara-negara eks Sovyet untuk membina hubungan ekonomi yang lebih erat dengan fihak Barat.
Di hadapan para pemimpin dari 11 Negara-Negara Independen bekas Uni Sovyet (CIS), Jumat (10/10), Putin menyalahkan negara-negara itu karena tidak mempertimbangkan risiko gerakan seperti itu terhadap ekonomi Rusia.
Ukraina yang berusaha menciptakan kemakmuran ekonomi dan stabilitas yang lebih besar, menandatangani sebuah persetujuan perdagangan bebas dengan Uni Eropa pada Juni, setelah menolak pendekatan Kremlin untuk membentuk sebuah persatuan pabean dengan Rusia, Belarus dan Kazakhstan.