Dalam minggu terakhir ini, kampanye kepresidenan Amerika Serikat bernuansa layaknya sebuah kasus pengadilan.
“Apakah Anda lebih baik sekarang daripada empat tahun lalu?”
Ini adalah argumen penutup. Dengan para pemilih yang bertindak sebagai juri hingga hari Selasa. Mantan Presiden Donald Trump menyampaikan argumennya mengenai ekonomi dan imigrasi di Madison Square Garden, pusat kota New York.
“Kamala Harris telah menghancurkan kelas menengah kita. Setelah bertahun-tahun membangun negara asing, mempertahankan perbatasan asing, dan melindungi tanah asing, akhirnya kita akan membangun negara kita, mempertahankan perbatasan kita, dan melindungi warga negara kita. Itu yang disebut dengan “Amerika yang utama”,” tandasnya.
Arena berkapasitas 20 ribu kursi itu penuh sesak. Beberapa pemilih menunggu semalaman untuk bisa masuk.
Virginia Avery, menghadiri kampanye Trump. “Akan sangat menyenangkan memiliki seorang panutan, tapi sejujurnya saya kira Trump akan melakukan pekerjaan yang baik dalam hal pemerintahan dan urusan luar negeri,” komentarnya.
Nazim Karim, juga hadir pada kampanye Trump. “Dia blak-blakan, dia berbicara tanpa teks dan nyambung dengan saya"
Carol Vasquez, peserta kampanye Trump lainnya mengatakan, “Saya benar-benar melihat bahwa Trump akan membawa kita ke tingkat berikutnya.”
Dalam menyampaikan sanggahannya, Wakil Presiden Kamala Harris memilih taman Ellipse di Washington, dengan latar belakang Gedung Putih - rumah masa depan bagi salah satu calon presiden. “Sudah waktunya bagi generasi baru kepemimpinan di Amerika,” sebutnya.
Harris memaparkan visinya sendiri untuk Amerika, yang berusaha tampil kontras dengan Trump. “Sudah waktunya untuk membalik halaman drama dan konflik. Saya akan memberlakukan larangan federal pertama yang pernah ada untuk kenaikan harga bahan makanan. Menetapkan batas harga insulin dan membatasi biaya resep yang harus ditanggung sendiri oleh seluruh rakyat Amerika,” imbuh Harris.
Puluhan ribu orang menghadiri kampanye Harris.
Angela Coleman, salah seorang diantara peserta kampanye Harris. “Presiden perempuan pertama - saya ingin sekali menyaksikannya dalam hidup saya,” komentarnya.
David Demattia, juga hadir pada kampanye Harris. “Saya seorang pria gay dan saya, secara pribadi, ingin mempertahankan hak-hak saya. Saya ingin mempertahankan hak-hak saya,” komentarnya.
Alicia Rau, peserta lainnya pada kampanye Harris mengatakan, “Dia mendukung hak-hak aborsi, pro-pilihan, hak perempuan untuk memilih, dan saya yakin dia akan memastikan tidak ada larangan aborsi nasional yang diberlakukan di bawah kepemimpinannya.”
Mengingat betapa ketatnya persaingan ini, pemilu mungkin terlalu dekat untuk dilakukan pada Selasa malam. Gugatan hukum sudah berlangsung di beberapa negara bagian terkait penghitungan suara dan kelayakan pemilih. [my/ns]
Forum