Aparat India memperketat keamanan setempat pasca-bom baru-baru ini, di mana ratusan umat Hindu berkumpul untuk berdoa di Varanasi.
Bom itu, yang disembunyikan pada kotak logam, meledak dekat sebuah kelompok yang melakukan doa malam di tepi sungai Gangga pada hari Selasa. Seorang anak perempuan berumur dua tahun tewas di pangkuan ibunya dan puluhan lainnya luka-luka. Varanasi, di utara negara bagian Uttar Pradesh, adalah tempat terkenal bagi para wisatawan.
Khawatir akan serangan berikutnya, pihak berwenang mengirimkan polisi untuk berjaga-jaga di seluruh India.
Menteri Dalam Negeri India P. Chidambaram mengunjungi Varanasi pada hari Rabu untuk bertemu para korban serangan bom. Ia menyerukan masyarakat untuk tenang. Menurutnya, tempat pengeboman itu telah di identifikasi sebagai sasaran militan awal tahun ini.
"Saya pikir itu adalah pelajaran bagi polisi, tidak ada alasan untuk melonggarkan kewaspadaan," katanya.
Polisi menginterogasi beberapa orang yang terkait dengan sebuah surat elektronik, di mana grup Islam lokal menyebut para mujahidin India bertanggungjawab atas ledakan itu. Polisi mengatakan surat elektronik tersebut dikirim ke media lokal dari Mumbai.
Dalam pesannya, grup itu mengatakan serangan bom itu adalah pembalasan atas keputusan pengadilan baru-baru ini yang membagi tempat keagamaan di Ayodhya yang diklaim oleh umat Hindu dan Islam. Ledakan itu terjadi satu hari setelah peringatan penghancuran mesjid tahun 1992 yang pernah berdiri di tempat itu.
Pihak berwenang di India mengatakan kelompok Islam garis keras India dilatih oleh kelompok-kelompok teror di Pakistan, seperti Lashkar-e-Taiba, yang dituduh pemerintah India melakukan serangan teror di kota-kota India dalam tahun belakangan ini.
Serangan di Mumbai tahun 2008 adalah serangan terbesar dari kelompok tersebut dan menyebabkan perombakan keamanan besar-besaran di negara itu.
Menteri dalam negeri Chidambaram mengatakan India bebas dari serangan teror pada 2009, namun negara ini telah menyaksikan dua insiden tahun ini. Pada bulan Februari, 17 orang tewas di kota Pune barat.
"Saya berharap dan berdoa untuk tidak ada lagi insiden-insiden lainnya, tetapi sayang sekali musibah ini terjadi tahun ini," katanya.
Serangan pekan ini adalah serangan keempat di kota Varanasi sejak tahun 2005.
Varanasi adalah salah satu kota suci umat Hindu. Ribuan orang mengunjungi kota itu untuk memanjatkan doa atau mengkremasikan mayat di sepanjang Sungai Gangga.