Boeing mengeluarkan buletin khusus pada hari Rabu (7/11) mengenai masalah sensor yang ditengarai oleh para pejabat keselamatan penerbangan Indonesia yang menyelidiki kecelakaan pesawat Boeing 737-Max 8 milik maskapai penerbangan Lion Air yang menewaskan 189 orang pekan lalu.
Perusahaan pembuat pesawat terbang itu mengatakan para pejabat penerbangan lokal percaya pilot mungkin telah mendapat informasi yang salah oleh sistem otomatis pesawat sebelum kecelakaan fatal itu terjadi.
“Komite Nasional Keselamatan Transportasi Indonesia telah mengindikasikan bahwa pesawat Lion Air nomor penerbangan JT610 memberikan masukan yang salah dari salah satu sensornya,” kata Boeing. Boeing merujuk pada sensor AOA (Angle of Attack).
“Boeing mengeluarkan Buletin Manual Operasi (Operations Manual Bulletin/OMB) yang meminta semua operator memperhatikan prosedur awak pesawat yang ada untuk mengatasi keadaan di mana terdapat input yang salah dari sensor AOA.”
Sebuah sensor AOA menyediakan data tentang sudut di mana angin melintas di sayap dan memberi tahu pilot seberapa banyak pesawat memperoleh daya angkat. Informasi itu bisa menjadi sangat penting untuk mencegah pesawat mengalami mati mesin.
Lion Air JT610 jatuh ke Laut Jawa setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, dalam penerbangan rutin ke kota Pangkal Pinang. Tidak ada yang selamat dalam kecelakaan itu. [lt]