Keamanan ketat diberlakukan setelah serangan teroris di Paris hanya beberapa hari sebelum pemilihan, dimana capres dari golongan nasionalis, anti-Islamis, Marine Le Pen,sebagai calon terkuat.
Hari Minggu (23/4), 50 ribu orang polisi dengan dukungan 7.000 tentara, termasuk pasukan khusus, dikerahkan ke jalan-jalan di tengah ketegangan setelah serangan yang telah diklaim oleh kelompok teroris ISIS. Penembakan di jalan Champs-Elysees yang ikonik di tengah kota Paris itu menewaskan seorang polisi dan beberapa lainnya luka-luka.
Ini adalah pemilihan pertama diadakan dalam keadaan darurat setelah serangan di Paris tahun 2015 dan para pemerhati mengatakan penembakan pekan lalu dapat mendatangkan banyak orang ke TPS yang tadinya berencana untuk tidak memberi suara.
Dalam twit sehari setelah penembakan di Champs Elysees, Presiden Amerika Donald Trump mengatakan “Rakyat Perancis tidak akan menerima banyak lagi seperti ini. Akan berpengaruh besar terhadap pemilihan presiden.”
Walaupun tadinya diperkirakan tidak akan banyak yang datang memberi suara, tetapi para saksi mengatakan antrian panjang terbentuk di TPS-TPS Paris dan kehadiran besar dilaporkan di berbagai TPS seluruh negara itu. [gp]