Sekitar satu tahun yang lalu, Pinkan Mambo hijrah ke Amerika Serikat tepatnya ke Los Angeles, California dan menetap di sana bersama sang suami, Steve Wantania, fotografer sekaligus pembuat video klip.
“Saya baru ketemu suami di Amerika. Orang pikir saya ketemunya di Indonesia. Terus kita marriednya di Amerika.” papar Pinkan kepada VOA baru-baru ini. "Sekarang saya sedang hamil empat bulan," lanjutnya.
Kepindahan Pinkan ke Amerika sebenarnya bermula dari sebuah mimpi untuk bisa go international.
“Saya kan di Indonesia sudah berkarir cukup lama, terus saya baru kepikiran mau go international seperti Anggun, seperti Beyonce,” ujar Pinkan. “Jadi akhirnya saya harus pindah nih ke Amerika, karena Amerika kan pusatnya Hollywood, pusatnya industri bisnis entertainment music,” lanjut penyanyi beradarah Manado ini.
Beberapa waktu lalu beredar foto dan video Pinkan tengah ngamen di kawasan Hollywood Walk of Fame di Los Angeles sambil meminta sumbangan.
“Orang lihatnya saya ngamen di Walk of Fame benar. Itu adalah salah satu cara untuk saya bisa go international, meraih cita-cita saya yaitu di sign oleh label perusahaan rekaman di Amerika atau dimana pun di dunia ini yang bisa bikin saya jadi go international,” jelas mantan vokalis grup duo Ratu ini. “Banyak produser, music director yang lewat, terus juga di situ banyak TV station yang menayangkan hiburan yang talent agentnya suka mondar-mandir di situ,” lanjutnya.
Menurut Pinkan, cara ini juga pernah dilakukan oleh Justin Bieber dan Madonna. “Eventhough, Justin Bieber nggak tahu ya dia misinya apa.”
Selain ngamen di Hollywood, Pinkan juga kerap kali manggung di berbagai kafe di AS dan pernah beberapa kali diundang untuk manggung di acara yang diselenggarakan oleh konsulat Indonesia. Tanggapan dari para penonton sangat positif. Pinkan banyak menarik perhatian fans yang terus kembali untuk menontonnya ngamen. Bahkan ia sempat diliput oleh beberapa stasiun televisi dan diundang untuk masuk ke sebuah iklan acara basket di Amerika.
“Kalau di Indonesia ya orang tau, yah. Cuma kalau di Amerika saya belum ada yang tau. Jadi ya mungkin orang-orang senang aja karena ada yang ‘nyanyi. Mereka suka dengan the way saya menyanyi dan suara saya. Mereka suka banget dan fansnya banyak banget di situ. Fans yang terus datang ke show saya banyak banget,” ujar ibu dari tiga anak ini.
Tidak pantang menyerah, sebagai usahanya untuk go international, Pinkan juga kerap kali menghubungi berbagai perusahaan rekaman di Amerika, salah satunya perusahaan Rocnation, milik rapper Jay Z yang salah satu kantornya berada di Los Angeles.
“Menghubungi perusahaan-perusahaan tersebut minta meeting dengan divisi artis dan manajemen. Jadi kita minta meeting, karena kita penyanyi dari Indonesia. Lebih mudah lagi sih karena luckily aku dari Sony Music, jadi semua orang tahu di dunia. Tapi saya rasa, it’s not about Sony Music, kalau udah lucky ya lucky aja,” kata penyanyi berumur 34 tahun ini.
Berbagai tantangan juga ia hadapi, karena tidak semua perusahaan rekaman memenuhi permintaan Pinkan untuk bertemu. “Kalo usaha juga, kita keep positive thinking. Ada sometimes yang nggak boleh, ada sometimes yang boleh, ya keep on trying aja.”
Sebelum bertemu dengan perusahaan-perusahaan rekaman tersebut, biasanya Pinkan sudah siap dengan demo vokal dan video, di mana ia banyak menyanyikan lagu dari penyanyi-penyanyi papan atas. “Yang saya tawarkan ya bahwa ada penyanyi, bagus, saya, dengan suara yang bagus, dan saya ketika diatas panggung punya kualitas yang layak bersaing dengan standar internasional di dunia. Saya yakin banget potensi ini bisa membuat banyak fans gitu di dunia ini,” jelasnya.
Namun, untuk nantinya, Pinkan punya rencana yang baru. “Saya punya pemikiran yang baru lagi bahwa saya mau pindah balik ke Indonesia. Saya mau fokus di nomor satu, pelayanan buat orang-orang, maksudnya sosial. Nomor dua, tetap saya akan go international, tapi saya akan rumahnya di Indonesia. Saya bolak balik aja ke luar negeri untuk meraih cita-cita,” ujarnya.
Sebelum menutup wawancara dengan VOA, Pinkan sempat berbagi tips kepada mereka yang mempunyai keinginan untuk terjun ke industri musik. “Taruh Tuhan nomor satu. Kedua, jangan menyerah. Apa pun yang terjadi, terus jangkau cita-citamu sampai berhasil. Yang ketiga, harus latihan. Cita-cita itu harus tinggi. Jangan peduli kata orang atau kata mayoritas siapa pun yang bilang kamu nggak bisa. Itu bukan suara kebenaran. Kamu bisa. Apa pun yang kamu mau lakukan, selama positif, kamu bisa.”
