“Havana RPM Festival” kembali membuktikan bahwa minat pada piringan hitam atau vinyl masih kuat, setidaknya di Kuba, negara yang selama beberapa dekade terkenal karena produksi dan distribusi piringan hitam. Di negara itu pula banyak suara klasik diabadikan dalam piringan hitam, yang sebagian di antaranya diputar kembali dalam festival bergengsi di Havana, Kuba, akhir pekan lalu.
Festival ini tidak saja menghibur para pengunjung, yang kebanyakan adalah anak-anak muda yang sudah sangat jarang mendengar musik lewat piringan hitam, tetapi juga para kolektor vinyl, antara lain Reinier Torres, atau dikenal sebagai DJ Reitt.
“Media musik yang paling melampaui batas-batas adalah piringan hitam. Itulah mengapa kami selalu menginginkannya," katanya.
Juga Gian Luca atau DJ Trusso.
“Saya sangat gembira berada di sini, karena begini… di Eropa sangat mudah menemukan piringan hitam karena ada ribuan toko yang masih menjualnya. Tetapi di Kuba perlu kemauan sangat keras dengan cara yang sangat selektif tanpa tujuan komersil apapun, selain untuk menikmati musik," kata DJ Trusso.
Salah seorang kolektor piring hitam, Ramiro Faval, mengatakan tidak semua komposisi disimpan dalam kaset, CD, atau streaming; tetapi hampir semua musik klasik disimpan dalam piringan hitam atau vinyl.
“Ada realitas dalam vinyl. Yaitu adanya musik klasik, musik orisinil, yang tidak dapat ditemukan di mana pun. Dalam kaitannya dengan musik Kuba, piringan hitam di sini mengabadikan pemain-pemain jazz terbaik, perkusionis terbaik, musisi terbaik yang pernah ada," katanya.
Bertempat di sebuah gudang tua di Avenida del Puerto, yang diubah menjadi lokasi festival – lengkap dengan ruang diskusi dan pameran, tempat berdansa dan makan-minum – sejumlah DJ dari Kuba, Italia dan Kanada menunjukkan kepiawaiannya memutar lagu demi lagu dengan sangat apik.
Ada pula kesempatan bagi para kolektor dan pencinta musik untuk saling bertukar pandangan, atau menjual piringan hitam koleksi mereka, khususnya musik-musik Kuba. Vinyl atau piring hitam musisi Kuba mudah dikenali karena umumnya memiliki sampul karton besar dengan lukisan atau gambar berwarna-warni.
DJ Reitt mengkhususkan diri untuk menyimpan piring hitam yang berisi musik Kuba, mulai dari Van Van hingga Aragon Orchestra, Iraquere dan Celia Cruz.
Sejak berdirinya Panart, perusahaan yang membuat rekaman di Kuba, negara ini telah menjadi benteng produksi dan distribusi piring hitam. Panart bersaing ketat dengan perusahaan-perusahaan global seperti RCA Victor dan Columbia. Setelah revolusi 1959 yang memicu intervensi negara, perusahaan-perusahaan transnasional pun menarik diri. Pada 1964 didirikan perusahaan nasional EGREM yang hingga 1980-an mendominasi pasar tanpa persaingan berarti.
Bulan lalu para eksekutif EGREM mengumumkan akan melanjutkan produksi piring hitam terbatas pada 2025 mendatang. Langkah ini didorong oleh tren global yang diperkirakan akan mengembalikan mereka ke pasar paling eksklusif. [em/jm]
Forum