PM Selandia Baru Jacinda Ardern, Senin (8/6) mengumumkan bahwa negaranya telah meniadakan penularan virus corona.
Pernyataan Ardern itu dikeluarkan beberapa jam setelah Dirjen Kesehatan Ashley Bloomfield mengeluarkan pernyataan bahwa Selandia Baru tidak lagi memiliki kasus aktif Covid-19, setelah orang terakhir yang dirawat karena penyakit itu sembuh. Bloomfield mengatakan telah 17 hari sejak kasus baru terakhir dilaporkan, dan pertama kalinya sejak akhir Februari tidak ada lagi kasus aktif.
Bloomfield menyebut kejadian penting ini sebagai “penanda signifikan dalam perjalanan kita" tetapi ia menambahkan “kewaspadaan tanpa henti menghadapi Covid-19 akan terus menjadi hal penting.”
Ardern mengatakan kepada wartawan hari Senin bahwa berdasarkan berita dari kementerian kesehatan, ia menurunkan sistem lockdown yang pertama kali diberlakukan pada bulan Maret ke Level 1. Tingkat terendah ini menyingkirkan pembatasan terhadap pertemuan umum dan social distancing wajib, seraya mempertahankan penutupan perbatasan Selandia Baru dari perjalanan internasional.
Ardern semula memberlakukan lockdown nasional ketika wabah virus corona pertama kali mencapai wilayah Selandia Baru, dengan menutup semua aktivitas ekonomi kecuali layanan esensial.
Ia secara bertahap melonggarkan pembatasan mulai Mei lalu, dengan mencabut larangan terhadap kegiatan konstruksi dan perjalanan domestik, hingga akhirnya mengizinkan pusat-pusat perbelanjaan, bioskop, restoran dan sekolah-sekolah dibuka kembali.
Selandia Baru mencatat 1.154 kasus virus corona terkonfirmasi dengan 22 kematian di antara lima juta warganya.
Tidak lama setelah pembatasan terakhir dicabut, New Zealand Rugby mengumumkan akan mengizinkan fans menonton di stadion dalam jumlah yang tidak dibatasi akhir pekan ini untuk pertandingan pembukaan pada musim pertandingan baru. [uh/ab]