Tautan-tautan Akses

PM Australia Minta Rusia ‘Tak Campuri’ Tuduhan Mata-mata


Perdana Menteri Australia Anthony Albanese berbicara kepada media saat upacara penandatanganan di Gedung Parlemen Australia di Canberra, Australia, 17 Juni 2024. (Foto: via Reuters)
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese berbicara kepada media saat upacara penandatanganan di Gedung Parlemen Australia di Canberra, Australia, 17 Juni 2024. (Foto: via Reuters)

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Sabtu (13/7), menolak kritik Rusia terhadap penangkapan pasangan yang tinggal di Brisbane yang dituduh sebagai mata-mata Moskow. Ia meminta Kremlin untuk tidak ikut campur.

Albanese mengatakan Rusia “tidak memiliki kredibilitas”, dan menuduh Moskow terlibat dalam “spionase di sini (Australia-red) dan di seluruh dunia”.

"Rusia bisa menerima pesan ini: mundur," tambahnya, berbicara di sebuah acara di Brisbane.

Albanese menanggapi kritik dari Kedutaan Rusia setelah polisi Australia pada Jumat (12/7) mengatakan mereka mendakwa seorang perempuan berusia 40 tahun dan suaminya yang berusia 62 tahun dengan tuduhan pelanggaran spionase. Keduanya pemegang paspor Rusia.

Dalam sebuah kiriman teks di platform media sosial X, Kedutaan Besar Rusia di Canberra mengatakan penangkapan dan liputan media tersebut "dimaksudkan untuk meluncurkan gelombang paranoia anti-Rusia lainnya di Australia".

Kedutaan mengatakan telah meminta informasi tertulis resmi dari pihak berwenang Australia mengenai situasi tersebut.

Pasutri tersebut, yang ditangkap di rumah mereka di Brisbane pada Kamis (11/7), dituduh mengakses materi terkait keamanan nasional dari militer Australia. Mereka terancam mendapatkan hukuman hingga 15 tahun penjara jika terbukti bersalah.

Tersangka perempuan adalah seorang prajurit di angkatan pertahanan Australia dan telah bekerja di sana selama beberapa tahun sebagai teknisi sistem informasi, kata polisi Australia.

Dia diduga melakukan perjalanan ke Rusia selama cuti jangka panjang dari militer.

Selama berada di Rusia, dia disebut memberi tahu suaminya, seorang pekerja mandiri, cara masuk ke akun resminya di rumahnya di Australia.

Polisi menuduh suaminya akan mengakses materi yang diminta dan mengirimkannya ke istrinya di Rusia.

Perempuan yang dituduh dan suaminya itu memperoleh kewarganegaraan Australia masing-masing pada tahun 2016 dan 2020, menurut polisi.

Pasangan itu hadir secara terpisah di pengadilan Brisbane pada Jumat. Keduanya akan ditahan hingga sidang berikutnya pada 20 September.

Albanese juga mengkritik Kremlin atas konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

“Pesan untuk Rusia adalah: bagaimana kalau Anda keluar dari Ukraina dan menghentikan perang ilegal dan tidak bermoral yang Anda lakukan,” tambahnya.

Ia juga meminta Rusia "berhenti mencampuri urusan dalam negeri negara-negara berdaulat lainnya".

“Ini adalah negara yang tidak menghormati hukum internasional dan mereka harus dipandang rendah, itulah pandangan saya terhadap mereka,” tambah Albanese. [ah/ft]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG