PM Australia Scott Morrison, Selasa (18/5) mengatakan perbatasan negaranya tidak akan terbuka bagi perjalanan internasional sebelum kondisi benar-benar aman untuk itu.
Morrison mengatakan kepada wartawan di Caboolture, Queensland, bahwa ia akan mengambil keputusan mengenai masalah perbatasan itu berdasarkan saran medis terbaik untuk membuat nyawa warga Australia terhindar dari risiko terjangkit COVID-19.
Perdana menteri Australia itu mengatakan ia paham orang-orang ingin kembali ke kehidupan mereka sebelumnya, tetapi “kenyataannya kita tahun ini hidup dalam pandemi yang lebih buruk daripada tahun lalu.” Ia mengacu pada gelombang wabah mematikan belakangan ini di negara-negara berkembang.
Australia telah memberlakukan perjalanan bebas karantina dengan Selandia Baru. Tanpa itu, orang-orang yang datang ke Australia diwajibkan tinggal 14 hari di fasilitas-fasilitas karantina.
Menurut Morrison, 30 ribu jiwa warga Australia mungkin menjadi korban COVID-19 apabila negara itu tidak sukses memberlakukan langkah-langkah pembatasan yang ketat selama pandemi. [uh/ab]