Scott Morrison, perdana menteri terpilih ke-7 Australia dalam 11 tahun ini, hari Jumat mengatakan pemerintah koalisinya “akan memberikan stabilitas yang diharapkan oleh rakyat Australia.”
Morrison diambil sumpah jabatannya tidak lama setelah pemungutan suara Jumat pagi.
“Pekerjaan pemerintah berlanjut. Saya ingin meyakinkan semua warga Australia bahwa roda pemerintahan normal terus berputar,” katanya. Ia berusaha menjauhkan diri dari gejolak pekan silam di mana Partai Liberal yang berkuasa memberontak terhadap mantan Perdana Menteri Malcom Turnbull.
Morrison muncul sebagai pemenang dalam pemungutan suara itu, mengungguli mantan Menteri Dalam Negeri Peter Dutton, dengan perolehan suara 45 berbanding 40. Menteri Luar Negeri Julie Bishop kalah dalam pemungutan suara putaran pertama.
Mantan menteri keuangan itu menolak menyatakan apakah ia merencanakan perubahan kebijakan.
Pekan lalu para pendukung Dutton telah memaksa Turnbull untuk mengadakan rapat memilih pemimpin partai setelah Turnbull kehilangan dukungan mayoritas di partainya. Turnbull tidak menentang hal tersebut serta menyatakan akan mundur dan meninggalkan dunia politik.
Terpilihnya Morrison mengakhiri pertarungan politik di dalam pemerintah yang konservatif itu menjelang pemilihan anggota parlemen yang dijadwalkan Mei 2019. Ia akan menjadi perdana menteri ke-6 Australia dalam 11 tahun ini.
Gejolak terbuka di dalam Partai Liberal adalah babak terbaru dalam suatu periode instabilitas politik yang tidak biasanya di Australia sejak mantan Perdana Menteri John Howard mengakhiri masa jabatannya pada tahun 2007 setelah berkuasa tanpa interupsi selama 11 tahun.
Sejak itu Australia telah dipimpin oleh enam perdana menteri, tak seorang pun menuntaskan masa jabatan tiga tahun mereka, karena perselisihan di dalam partai, sementara kekuasaan berpindah-pindah antara partai Liberal dan partai Buruh, termasuk Kevin Rudd dari Partai Buruh yang dua kali berkuasa.
Turnbull, yang baru mulai berkuasa pada September 2015, adalah seorang multijutawan mantan bankir yang berpaham sosial liberal. Ia berjuang keras untuk menarik para pemilih konservatif dan hanya menang tipis dalam pemilu 2016.
Partai Liberal adalah mitra senior di pemerintah koalisi Liberal-Nasional yang berkuasa, yang terus ketinggalan dari partai Buruh yang beroposisi dalam berbagai jajak pendapat beberapa bulan ini. [uh]