Perdana Menteri India Narendra Modi pada Senin (4/11) mengutuk sebuah “serangan yang disengaja” terhadap sebuah kuil Hindu di Kanada. Serangan itu dituduhkan dilakukan oleh sejumlah aktivis Sikh, ketika hubungan bilateral kedua negara yang sudah dingin, jatuh ke titik yang lebih rendah.
“Saya mengutuk dengan keras serangan yang disengaja terhadap sebuah kuil Hindu di Kanada,” kata Modi dalam sebuah pernyataan di X.
“Upaya yang sama mengerikannya adalah upaya pengecut untuk mengintimidasi para diplomat kita,” tambahnya.
Kanada adalah tempat tinggal bagi komunitas Sikh terbesar di luar India, dan termasuk para aktivis bagi “Khalistan”, gerakan separatis pinggiran yang berupaya mendirikan negara merdeka bagi kelompok minoritas agama, keluar dari wilayah India.
Hubungan antara India dan Kanada terpuruk setelah Ottawa menuduh pemerintah India merancang pembunuhan warga negara Kanada berusia 45 tahun, Hardeep Signh Nijjar di Vancouver, yang merupakan seorang aktivis Khalistan.
Sementara menteri luar negeri India berulang kali menolak tuduhan Kanada tersebut, dan New Delhi menuduh Ottawa menyembunyikan ekstrimis agama selama beberapa dekade, ini merupakan komentar Modi yang pertama terkait perselisihan diplomatik yang sengit itu.
“Tindakan kekerasan semacam itu tidak akan pernah melemahkan tekad India. Kali mengharapkan pemerintah Kanada memastikan keadilan dan menegakkan supremasi hukum,” tambah Modi.
Perdana Menteri Kanda, Justin Trudeau sebelumnya mengatakan bahwa kekerasan di kuil Hindu pada Minggu di Brampton, sekitar 50 kilometer barat laut Toronto, “tidak dapat diterima”.
Video yang dibagikan di media sosial nampak menunjukkan seseorang membawa bendera Khalistan yang berwarna kuning, bentrok dengan kelompok musuhnya, termasuk orang-orang yang membawa bendera India. Video itu juga memperlihatkan perkelahian yang terpisah. [ns/lt]
Forum