Perdana Menteri India Narendra Modi dalam siaran bulanannya pada hari Minggu (27/6) mengatakan, “Ancaman COVID-19 tetap ada dan kita harus fokus pada vaksinasi, serta mengikuti protokol COVID-19.”
Modi mendorong orang India agar menjalani vaksinasi dan melepaskan keraguan tentang vaksin. Dia mendesak mereka untuk mempercayai sains dan ilmuwan dalam pertempuran melawan virus corona yang telah membuat India kewalahan.
Pada hari Minggu, kementerian kesehatan India melaporkan lebih dari 50.000 kasus baru COVID-19 dan lebih dari 1.200 kematian.
Menurut Pusat Data Virus Corona Universitas Johns Hopkins, India berada di urutan kedua setelah Amerika dalam jumlah kasus virus corona, tetapi para pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa jumlah kasus di India kemungkinan secara signifikan lebih tinggi.
Universitas Johns Hopkins mengatakan pada hari Minggu bahwa di Amerika Serikat terdapat 33,6 juta infeksi, sementara di India 30,2 juta. Brazil mengikuti dengan 18,3 juta kasus. Jumlah global kasus COVID-19 hingga hari Minggu ini adalah 180,8 juta.
Varian delta virus corona telah mendorong Australia, Selandia Baru dan Bangladesh kembali memberlakukan sebagian
pembatasan sosial lockdown. Pembatasan juga diberlakukan kembali di beberapa bagian Portugal. Bahkan Israel, di mana lebih dari setengah populasinya divaksinasi, kini menerapkan kembali keharusan memakai masker di tempat-tempat umum tertutup. [lt/jm]