Lebih dari 18 ribu orang, sebagian besar warga AS keturunan India, diduga akan memenuhi Kota New York, dan ribuan orang lagi akan menyaksikan di layar-layar televisi raksasa di Times Square, pada saat PM India Narendra Modi menyampaikan pidatonya dalam kunjungan pertamanya ke Amerika Serikat.
Lawatan ini berlangsung setelah kemenangan spektakuler partainya, Hindu Bharatiya Janata, dalam pemilu bulan Mei lalu, yang mengangkatnya dari seorang tokoh terkucil ke seorang pemimpin dunia yang dielu-elukan.
Modi dianggap bertanggungjawab atas kerusuhan besar di negara bagian Gujarat tahun 2002, yang menewaskan lebih dari seribu warga Muslim.
Presiden AS Barack Obama merupakan salah satu pemimpin negara-negara Barat yang mengucapkan selamat kepada Modi seusai pemilu lalu. Modi datang ke AS pada saat hubungan AS dan India tegang, tetapi berharap dapat kembali memperbaiki hubungan.
Lawatan Modi selama lima hari yang akan dimulai hari Jumat (26/9), sarat agenda. Dia akan bertemu dengan Presiden Obama dan pejabat-pejabat tinggi Amerika lainnya, berpidato dalam sidang Majelis Umum PBB, berdialog dengan pengusaha-pengusaha penting AS serta tokoh-tokoh India-Amerika yang berpengaruh.