Perdana Menteri Inggris Theresa May, Senin (30/4) membela usaha deportasi para imigran gelap oleh pemerintahnya.
May membahas masalah ini sambil pemerintah berusaha mengatasi skandal mengenai perlakuan buruk terhadap penduduk lama asal Karibia.
Kemarahan atas perlakuan terhadap mereka menambah tekanan terhadap May, yang menjadi Menteri Dalam Negeri antara 2010 dan 2016 dan mengenakan kebijakan imigrasi yang keras supaya inggris menjadi "lingkungan yang tidak bersahabat" bagi migran gelap.
Skandal yang disebut "Windrush" itu telah mendominasi berita utama di Inggris selama berhari-hari dan memicu kecaman keras terhadap kebijakan imigrasi pemerintah konservatif yang keras. [my/ii]