Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan, Kamis (2/6), bahwa bagi Inggris, keluar dari Uni Eropa adalah sama dengan merugikan diri sendiri secara ekonomi.
Hal ini diucapkannya dalam tanya jawab yang disiarkan televisi Sky News dimana ia ditantang banyak pertanyaan seputar imigrasi dan dituduh menyebarkan rasa takut tentang dampak jika Inggris keluar dari Uni Eropa yang beranggotakan 28 negara.
Tiga minggu sebelum rakyat Inggris memutuskan melalui referendum apakah tetap jadi anggota atau keluar dari Uni Eropa, Cameron ditekan mengenai dampak pantulan imigrasi, keamanan dan ekonomi dalam tanya jawab dengan wartawan dan pemirsa dalam acara langsung Sky News.
Kampanye pro dan kontra menjelang referendum bertambah panas, sementara angket menunjukkan hasilnya sulit diramalkan. Mereka yang setuju Inggris keluar dan disebut “Brexit’ menandaskan tekanan yang ditimbulkan imigran terhadap lapangan kerja serta layanan publik di Inggris jika bertahan jadi anggota, sementara yang kontra berusaha fokus pada ketidakpastian ekonomi Inggris jika keluar dari kelompok itu.
Cameron mengatakan, keluar dari pasar tunggal Uni Eropa yang terdiri dari 500 juta rakyat adalah merugikan diri sendiri di bidang ekonomi, sebab hampir separuh dari perdagangan Inggris adalah dengan Uni Eropa.
Beberapa anggota Uni Eropah juga mengemukakan pandangan mereka dan berharap Inggris tetap menjadi anggota, dan mengingatkan akan risiko yang dihadapi jika Inggris keluar. [sp]