Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, pada Senin (10/6), membantah desas-desus bahwa dia akan menarik diri dari pemilihan mendatang menyusul kritik atas kehadirannya yang terlalu singkat dalam peringatan D-Day baru-baru ini.
Ketika aia ditanya apakah dia bermaksud mengundurkan diri saat berkampanye di West Sussex, Sunak menjawab, “Tidak. Tentu saja tidak. Saya bersemangat dengan visi yang kami punya untuk negara ini.
“Kampanye ini belum setengahnya kita lewati, dan saya mendapat dukungan luar biasa terkait kebijakan yang kami usulkan,” katanya.
Sunak, yang saat ini berusia 44 tahun, menerbitkan permintaan maaf pada Jumat (7/6) karena tidak menghadiri sebuah acara di Prancis utara bersama para pemimpin dunia lainnya, memperingati peringatan D-Day yang ke-80. Keputusannya untuk tidak hadir memicu kritik keras dari kelompok veteran.
Sunak menulis di paltform X, yang dulu bernama Twitter, pada Jumat bahwa “setelah saya renungkan adalah keliru untuk tidak tinggal di Prancis lebih lama.”
Ia mengatakan peringatan invasi Sekutu yang membantu membebaskan Eropa dari cengkeraman Nazi “seharusnya merupakan penghormatan untuk mereka yang memberi pengorbanan terbesar untuk negara kita. Hal yang paling tidak saya inginkan adalah peringatan itu kemudian dibayang-bayangi oleh urusan politik.”
Di saat pemilihan di Inggris, yang akan digelar pada 4 Juli semakin dekat, Sunak menghadapi serangkaian kecaman terkait kesalahan kampanyenya, dan mengundang rasa tidak senang dari anggota-anggota partainya sendiri, Partai Konservatif.
Jajak pendapat terbaru menunjukkan Partai Konservatif akan kalah dari partai oposisi utama, Partai Buruh, dalam pemilihan Juli mendatang.
Sunak, pada Senin, menampik pendapat bahwa hasil pemilihan mendatang sudah dapat dipastikan. Dia mengacu pada ketangguhannya di pemilihan sebelumnya di mana ia dapat bangkit dari kekalahan, termasuk kekalahan dari Liz Truss dalam pemilihan ketua Partai Konservatif.
Sunak kemudian menggantikan Truss yang mengundurkan diri dari jabatan sebagai Perdana Menteri pada Oktober 2022.
Sunak sebetulnya bisa menunggu sampai Januari 2025 untuk menyelenggarakan pemilihan umum tetapi membuat kejutan, termasuk bagi anggota partainya sendiri, dengan memajukan tanggal pemilihan. Ia mengutip penurunan inflasi sebagai alasan memajukan tanggal pemilihan. [jm/ka]
Sejumlah informasi dalam laporan ini diambil dari Agence France-Presse dan Reuters.
Forum