Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menyatakan ia menghendaki perdamaian dengan Palestina, dan berharap Menteri Luar Negeri Amerika yang sedang melawat dapat mengembalikan perundingan ke posisi di mana perjanjian “bersejarah” dapat dicapai.
Netanyahu berbicara dengan didampingi Kerry dalam pertemuan hari Rabu (6/11) di Yerusalem. Pemimpin Israel itu mengemukakan pernyataan mengenai perundingan perdamaian yang telah berlangsung tiga bulan.
Kerry, yang hari Rabu ini dijadwalkan bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengatakan, selalu saja ada “kesulitan” dan “ketegangan” dalam perundingan, tetapi ia yakin semua pihak dapat bekerjasama mengatasinya.
Ia mengatakan Israel dan Palestina sama-sama perlu berkompromi dan mengambil keputusan sulit untuk mencapai tujuan mereka.
Kerry juga mengemukakan kekhawatiran Netanyahu bahwa negara-negara adidaya mungkin merundingkan suatu perjanjian dengan Iran yang akan memberi imbalan pelonggaran sanksi-sanksi terhadap Teheran, meskipun negara itu tidak melucuti kemampuannya memperkaya uranium secara penuh.
Netanyahu berbicara dengan didampingi Kerry dalam pertemuan hari Rabu (6/11) di Yerusalem. Pemimpin Israel itu mengemukakan pernyataan mengenai perundingan perdamaian yang telah berlangsung tiga bulan.
Kerry, yang hari Rabu ini dijadwalkan bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengatakan, selalu saja ada “kesulitan” dan “ketegangan” dalam perundingan, tetapi ia yakin semua pihak dapat bekerjasama mengatasinya.
Ia mengatakan Israel dan Palestina sama-sama perlu berkompromi dan mengambil keputusan sulit untuk mencapai tujuan mereka.
Kerry juga mengemukakan kekhawatiran Netanyahu bahwa negara-negara adidaya mungkin merundingkan suatu perjanjian dengan Iran yang akan memberi imbalan pelonggaran sanksi-sanksi terhadap Teheran, meskipun negara itu tidak melucuti kemampuannya memperkaya uranium secara penuh.
