Tautan-tautan Akses

PM Israel: Perang dengan Hamas akan Berlangsung “Berbulan-Bulan”


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (foto: dok).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (foto: dok).

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari Minggu (31/12) mengatakan bahwa perang Israel terhadap Hamas belum akan segera usai, bahkan diproyeksikan akan berlanjut hingga tahun 2024.

Petikan rekaman kamera tubuh (body camera) yang dirilis Pasukan Pertahanan Israel IDF mengklaim pertempuran antara militer Israel dan militan Palestina di kota Khan Younis, di Jalur Gaza. VOA tidak dapat memverifikasi secara independent tanggal dan lokasi pertempuran yang diklaim oleh militer Israel itu.

Ini merupakan pertempuran terbaru dalam konflik yang dimulai ketika Hamas menyerbu bagian selatan Israel pada tanggal 7 Oktober lalu dan menewaskan 1.200 orang, serta menculik 240 orang lainnya.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikuasai Hamas, mengatakan hingga hari Minggu 31 Desember, serangkaian serangan Israel telah menewaskan lebih dari 21.600 warga Palestina.

Meskipun banyak negara telah menyerukan gencatan senjata kemanusiaan supaya dapat mengirim bantuan ke wilayah Palestina, sejah ini Presiden Amerika Joe Biden sejauh ini menolak menekan Israel untuk menghentikan pertempuran tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akhir pekan lalu melangsungkan konferensi pers di mana ia mengatakan “perang sedang berlangsung” dan mengingatkan bahwa perang ini “akan berlanjut selama beberapa bulan lagi.” Ia juga berbicara tentang ancaman yang ditimbulkan Iran.

Republik Islam Iran mendukung kelompok Houthi di Yaman, kelompok yang oleh Amerika telah dinyatakan sebagai organisasi teroris. Sekutu-sekutu Barat mengatakan serangan Houthi itu telah mengganggu lalu lintas kapal dagang yang melalui Laut Merah. Gedung Putih mengatakan sedang mempertimbangkan untuk mengklasifikasikan kembali Houthi sebagai kelompok teror.

Anggota Partai Republik di Kongres, Mike Turner, yang berbicara di program “This Week” di stasiun televisi ABC mengatakan Gedung Putih harus melakukan lebih banyak hal untuk meredam proksi-proksi Iran.

“Pemerintahan ini sangat malu-malu untuk menanggapi eskalasi yang ditimbulkan Iran. Untuk dapat mengatasi hal ini, mereka harus melihat operasi yang dilakukan di Yaman di mana kapabilitas itu ada, di mana Iran terus menerus mendukung mereka selagi mereka menyerang wilayah kapal-kapal komersil dan menimbulkan risiko terhadap militer Amerika.”

Pusat Komando Amerika (CentCom) mengatakan Angkatan Laut Amerika telah menghancurkan beberapa kapal Houthi yang berupaya menaiki sebuah kapal kontainer di Laut Merah. Sementara militer Israel minggu ini mengklaim telah mencegat apa yang disebutnya sebagai "target udara yang tidak bersahabat" yang isinya tidak dapat diverifikasi secara independen oleh VOA.

Ketika asap membubung di atas Gaza utara pada hari Minggu, di tengah-tengah kampanye Israel yang terus berlanjut di daerah kantung itu, tampaknya akan ada lebih banyak pertumpahan darah di wilayah Palestina, sementara Israel tetap pada tujuannya untuk membumihanguskan Hamas; dan pada akhirnya semakin banyak aktor yang masuk ke dalam medan perang. [em/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG