Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Kamis (12/9) mengatakan berlanjutnya serangan roket dari Gaza membuat perang terhadap militan di kawasan pesisir itu tak terelakkan. Ini adalah pernyataan terbarunya yang mendapat perhatian luas, yang dilontarkannya hanya beberapa hari sebelum pemilihan nasional, di mana ia mengincar masa jabatan berikutnya.
Netanyahu mengatakan telah ada rencana untuk menyerang Gaza dan bahwa dia akan memutuskan waktu yang optimal bagi serangan, mengingat keengganan penguasa Hamas untuk menghentikan serangan harian.
Militer Israel telah menanggapinya dengan serangan terbatas terhadap fasilitas Hamas yang tidak menimbulkan korban dan menyebabkan sedikit kerusakan, dan telah menahan diri dari menimbulkan risiko serangan lebih besar menjelang warga Israel menuju ke tempat pemungutan suara.
Pemimpin Israel telah dikritik karena tidak menanggapi dengan keras roket-roket itu, yang sering membuat penduduk Israel selatan bergegas mencari perlindungan. Netanyahu sendiri dibawa pergi para pengawal dari acara kampanye pada hari Selasa ketika gerilyawan Palestina menembakkan roket ke daerah di mana dia berada.
Israel mundur dari Jalur Gaza pada 2005 dan gerilyawan Hamas mengambil alih wilayah itu dua tahun kemudian. Israel dan Hamas telah berperang tiga kali dan terlibat dalam beberapa putaran kekerasan lainnya selama dekade terakhir. [uh/ab]