Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan kepada pemimpin-pemimpin dunia agar tidak mengakui pemerintah persatuan Palestina yang akan mencakup kelompok militan Hamas.
Netanyahu hari Minggu (1/6) mengatakan pemerintah persatuan itu akan “memperkuat terorisme” karena Hamas mendesakkan penghancuran Israel.
Pemerintah baru Palestina dijadwalkan dibentuk setelah para pemimpin di Tepi Barat dan Jalur Gaza menyepakati kerjasama politik April lalu.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Sabtu (31/5) mengatakan bahwa pembentukan pemerintahan bersatu antara Hamas dan Fatah di Palestina, akan diumumkan hari Senin (2/6).
Pemerintahan baru itu akan beranggotakan sejumlah teknokrat yang didukung kedua belah pihak dan akan menyiapkan pemilu tahun 2015. Pembentukan pemerintahan bersatu itu akan menjadi langkah paling signifikan dalam tujuh tahun ini guna mengakhiri konflik politik di dalam Palestina.
Presiden Mahmoud Abbas menambahkan Israel telah memberitahunya bahwa mereka akan memboikot aliansi baru kedua kelompok tersebut. Militan Islamis Hamas, yang merebut Jalur Gaza dari Abbas tahun 2007, dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Israel dan pihak Barat.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga mengatakan bahwa pemerintah baru Palestina itu akan mengakui Israel dan mengecam kekerasan.
Pemerintah persatuan Palestina akan mengakhiri perpecahan selama tujuh tahun antara kelompok Hamas dan kelompok Fatah yang bersaing.
Seorang pejabat senior Israel, menurut laporan kantor berita AP, mengatakan langkah Palestina tersebut merupakan “langkah yang sangat jauh mundur,” tetapi ia tidak mengatakan apakah Israel akan mengambil tindakan.
Netanyahu hari Minggu (1/6) mengatakan pemerintah persatuan itu akan “memperkuat terorisme” karena Hamas mendesakkan penghancuran Israel.
Pemerintah baru Palestina dijadwalkan dibentuk setelah para pemimpin di Tepi Barat dan Jalur Gaza menyepakati kerjasama politik April lalu.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Sabtu (31/5) mengatakan bahwa pembentukan pemerintahan bersatu antara Hamas dan Fatah di Palestina, akan diumumkan hari Senin (2/6).
Pemerintahan baru itu akan beranggotakan sejumlah teknokrat yang didukung kedua belah pihak dan akan menyiapkan pemilu tahun 2015. Pembentukan pemerintahan bersatu itu akan menjadi langkah paling signifikan dalam tujuh tahun ini guna mengakhiri konflik politik di dalam Palestina.
Presiden Mahmoud Abbas menambahkan Israel telah memberitahunya bahwa mereka akan memboikot aliansi baru kedua kelompok tersebut. Militan Islamis Hamas, yang merebut Jalur Gaza dari Abbas tahun 2007, dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Israel dan pihak Barat.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga mengatakan bahwa pemerintah baru Palestina itu akan mengakui Israel dan mengecam kekerasan.
Pemerintah persatuan Palestina akan mengakhiri perpecahan selama tujuh tahun antara kelompok Hamas dan kelompok Fatah yang bersaing.
Seorang pejabat senior Israel, menurut laporan kantor berita AP, mengatakan langkah Palestina tersebut merupakan “langkah yang sangat jauh mundur,” tetapi ia tidak mengatakan apakah Israel akan mengambil tindakan.