Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dinyatakan positif terjangkit COVID-19. Akibatnya ia mengurungkan rencana perjalanan ke Tunisia untuk menghadiri konferensi pembangunan Afrika, kata seseorang yang dekat dengannya pada Minggu (21/8).
Kishida, yang baru saja kembali dari liburan selama seminggu, akan bekerja dari kediamannya mulai Senin (22/8) dan akan ikut berpartisipasi pada Konferensi Tokyo tentang Pembangunan Afrika (TICAD) secara online, kata sumber itu.
Perdana Menteri menderita batuk dan demam pada Sabtu (20/8) dan melakukan tes PCR pada Minggu (21/8) pagi. Hasil tes pada sore hari, menunjukkan Kishida positif, kata juru bicara Kantor Kabinet secara terpisah.
Perdana menteri berusia 65 tahun itu, pekan lalu berlibur musim panas dan dijadwalkan kembali bekerja Senin. Tidak jelas di mana atau bagaimana ia terinfeksi.
Kishida tidak akan menghadiri konferensi pembangunan Afrika akhir bulan ini di Tunisia tetapi akan hadir secara virtual. Lembaga penyiaran NHK mengatakan Kishida juga menunda perjalanannya ke Timur Tengah.
Jepang mengalami peningkatan kasus virus corona pada Juli dan Agustus. Hal tersebut memukul bisnis di negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia, meskipun kematian akibat virus itu tetap relatif rendah dan dampaknya lebih ringan dibandingkan dengan beberapa negara maju lainnya.
Pihak berwenang telah menghindari penerapan lockdown sebagaimana yang dilakukan di China dan negara-negara lain selama pandemi. Jepang mengandalkan penggunaan masker dan menjaga jarak sosial untuk mengekang laju penularan infeksi. [ah/my]
Forum