Menteri rekonstruksi Jepang mengundurkan diri, Selasa (27/12), terkait dugaan penyalahgunaan dana. Kenya Akiba merupakan menteri keempat yang meninggalkan kabinet Perdana Menteri Fumio Kishida hanya dalam tiga bulan.
Partai oposisi menuduh Akiba terlibat dalam pelanggaran undang-undang pemilihan serta memiliki hubungan dengan Gereja Unifikasi yang kontroversial.
Akiba sendiri mengatakan kepada wartawan: "Saya yakin, tidak ada tindakan saya yang melanggar hukum.” Tapi, ujarnya, "bukan keinginan saya untuk melihat proses anggaran dan agenda legislatif lainnya terhenti.”
Pengunduran dirinya terjadi pada saat Kishida mendapat tingkat dukungan publik terendah dalam masa jabatannya.
Publik semakin kecewa dengan kabinetnya setelah adanya serangkaian skandal dan terungkapnya hubungan erat antara sejumlah anggota parlemen dari partainya dengan Gereja Unifikasi.
Pemecatan Akiba terjadi setelah menteri dalam negeri mengundurkan diri bulan lalu karena dugaan penyimpangan dana kampanye. Pengunduran diri menteri itu didahului oleh pengunduran diri menteri kehakiman, yang melepaskan jabatan setelah dilaporkan mengatakan bahwa pekerjaannya yang "tidak begitu penting" hanya akan menghasilkan liputan media sewaktu menyetujui hukuman mati.
Pada bulan Oktober, menteri revitalisasi ekonomi mengundurkan diri atas tuduhan hubungan dengan Gereja Unifikasi.
Gereja Unifikasi telah menjadi sorotan sejak munculnya laporan bahwa pria yang dituduh membunuh mantan perdana menteri Shinzo Abe membenci organisasi tersebut terkait sumbangan yang diberikan ibunya yang membuat keluarganya bangkrut.
Gereja itu, yang secara resmi dikenal sebagai Federasi Keluarga untuk Perdamaian dan Penyatuan Dunia, telah membantah melakukan kesalahan.
Peringkat persetujuan untuk kabinet Kishida telah merosot ke tingkat terendah, yakni sekitar 30 persen, dan ada spekulasi ia kemungkinan akan merombak kabinetnya sebelum sesi parlemen berikutnya dibuka pada bulan Januari. [ab/uh]
Forum