Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengirim persembahan tradisional ke tugu peringatan yang kontroversial yang menghormati tentara yang gugur negara itu dalam Perang Dunia Kedua, dengan demikian ia tidak mengunjungi langsung tempat tersebut demi menghindarkan kemarahan China dan Korea Selatan.
Abe mengirim persembahan itu ke Tugu Yasukuni, Senin (15/8) sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, bukan sebagai perdana menteri, sementara Jepang memperingati genap 71 tahun kekalahannya terhadap pasukan sekutu.
Di samping jutaan yang gugur dalam perang itu, Tugu Yasukuni juga menghormati beberapa tokoh militer dan politik yang yang telah didapati bersalah melakukan kejahatan perang. Kunjungan terakhir Abe ke tempat tersebut bulan Desember tahun 2013 menimbulkan kemarahan Beijing dan Seoul, yang memandang tugu itu sebagai lambang zaman militeristik Jepang dalam paruh pertama abad ke-20 dan terus menimbulkan kenangan yang pahit dari pendudukan Jepang pada masa perang.
Puluhan anggota parlemen Jepang lainnya mengunjungi tugu itu hari Senin (15/8), termasuk Wakil Sekertaris Kabinet Koichi Hagiuda. Yang tampak tidak hadir adalah Menteri pertahanan baru Tomomi Inada, yang telah mendatangkan perhatian pada sikap kerasnya membela Jepang dan ucapan-ucapannya yang tampaknya memperlunak agresi Jepang pada masa perang yang lalu. Inada sedang dalam kunjungan resmi ke Djibouti untuk meninjau penjaga perdamaian Jepang yang ditempatkan di sana. [gp]