PM Jepang Yoshihide Suga meminta rakyatnya untuk terus waspada dari virus corona sementara keadaan darurat berakhir, Jumat (1/10).
Keadaan darurat dicabut di 19 prefektur termasuk Tokyo, begitu pula keadaan semu darurat di daerah-daerah lain, karena kasus infeksi telah berkurang dari situasi puncaknya.
Suga mengatakan tingkat vaksinasi di Jepang telah melampaui tingkat di AS, dengan sekitar 70 persen warganya telah divaksinasi sedikitnya satu dosis. “Kita mampu mencabut keadaan darurat sepenuhnya. 70 persen dari seluruh rakyat telah divaksinasi sedikitnya satu kali dan 60 persen dari mereka mendapatkan dosis kedua,” kata Suga.
Pemerintah Jepang akan melonggarkan berbagai pembatasan terhadap restoran dan kegiatan lainnya secara bertahap, tetapi warga Jepang diminta untuk tetap mengenakan masker dan menghindari kontak dekat.
Sejumlah komuter di ibu kota mempertanyakan mengenai makna keadaan darurat karena virus masih ada dan mereka harus mengikuti prosedur antivirus yang sama.
“Menurut pendapat saya tidak ada yang benar-benar berubah,” kata Kaori Hayashi. Karyawan kantor yang berusia 37 tahun ini menyatakan tampaknya cara hidup mereka tidak akan berubah setelah keadaan darurat dicabut dan mereka tetap perlu berhati-hati. “Saya akan tetap waspada dan menjalani hidup seperti biasa,” lanjutnya. [uh/lt]