Perdana Menteri India membela diri dalam kaitan skandal korupsi jaringan komunikasi yang menerpa pemerintahannya. Partainya yang berkuasa, Partai Kongres, yang memenangkan periode jabatan ke dua pemerintah tahun lalu, dirugikan oleh serangkaian skandal korupsi dan kekalahan pemilu regional.
PM Manmohan Singh, hari Senin pada pertemuan Partai Kongres mengatakan siap ditanyai oleh panel parlemen berkaitan dengan penjualan gelombang telekomunikasi yang dilakukan oleh bekas menteri telekomunikasinya.
Ia mengatakan seorang perdana menteri seharusnya tidak dicurigai.
"Saya ingin menyatakan dengan tegas bahwa saya tidak menyembunyikan apapun dari publik, dan sebagai buktinya saya akan menulis surat kepada pimpinan Komite Pertanggung Jawaban Publik bahwa saya dengan senang hati akan hadir di hadapan Komite Pertanggung Jawaban Publik, jika komite meminta saya melakukannya."
Ia juga mengatakan, tawarannya untuk ditanyai oleh sebuah panel yang dipimpin oleh seorang pemimpin oposisi, akan membungkam pengecamnya dan partai-partai oposisi.
Perdana Menteri Singh oleh banyak orang dipandang sebagai politisi India yang paling jujur. Namun pertanyaan-pertanyaan mulai bermunculan karena ia tidak bertindak cepat terhadap bekas menteri itu, yang menjadi sekutu penting pemerintahan koalisinya. Menteri itu diduga telah menjual gelombang telekomunikasi di bawah harga pasar, menyebabkan kerugian pemerintah sampai 40 milyar dolar.
Perdana Menteri Singh menjanjikan penyelidikan terhadap seluruh aspek alokasi gelombang itu. Insiden itu dianggap sebagai skandal korupsi India yang terbesar, meski demikian perdana menteri itu menolak seruan-seruan oposisi untuk mengadakan penyelidikan menyeluruh dalam partai koalisi-koalisinya.
Skandal telekomunikasi itu terjadi menyusul tuduhan-tuduhan bahwa sejumlah besar dana telah dicuri dalam penyelenggaraan Commonwealth Games dimana India menjadi tuan rumah pada bulan Oktober.
Tuduhan-tuduhan korupsi itu membuat pemerintah, yang menang tahun lalu pada posisi yang tidak menguntungkan. Ini berarti tidak ada kegiatan yang berarti selama sidang parlemen baru-baru ini karena partai-partai oposisi memblok berbagai RUU.
Ketua Partai Kongres yang berkuasa Sonia Gandhi hari Minggu menggambarkan korupsi itu sebagai “penyakit yang menyebar pada masyarakat” dan mengatakan mestinya tidak ada toleransi bagi korupsi. Ia menyarankan kasus-kasus korupsi untuk secepatnya dilacak dan menyerukan UU baru untuk memastikan transparansi dalam kontrak-kontrak pemerintah.
Korupsi bukan satu-satunya masalah yang merugikan citra Partai Kongres. Kinerja buruk partai itu dalam pemilu regional yang diselenggarakan di negara bagian Bihar bulan lalu menunjukkan bahwa Partai itu belum mampu mengalahkan partai-partai regional dan Partai oposisi Bharatiya Janata di beberapa bagian negara itu.
Gandhi menyerukan kepada para pekerja partai untuk membangun organisasi dan membahas kelemahan-kelemahan sambil Partai Kongres bersiap-siap menghadapi pemilihan-pemilihan regional tahun depan.