Perdana Menteri sementara Tunisia, Habib Essid berniat mengikutsertakan partai-partai sekuler, Islamis dan partai-partai yang lebih kecil setelah anggota-anggota parlemen menolak usul kabinet pertamanya pekan lalu karena dinilai tidak representatif.
Beberapa menteri baru yang mewakili partai Islamis yang sangat berpengaruh “Ennahda” adalah Nidaa Tounes dan wakil partai yang lebih kecil Afek Tounes.
Pemerintah baru Essid diperkirakan akan menerapkan reformasi ekonomi yang dituntut oleh para pemberi pinjaman internasional dan akan melanjutkan kampanye melawan milisi Islamis.
Para anggota parlemen akan melakukan pemungutan suara pekan ini apakah akan meratifikasi pemerintah baru atau tidak.
Empat tahun setelah pergolakan rakyat yang menggulingkan presiden otoriter Zine El-Abidine Ben Ali, Tunisia dipandang sebagai contoh kompromi politik dalam proses transisi menuju demokrasi. Tunisia telah mengadopsi konstitusi baru dan menyelenggarakan pemilu yang bebas.