Perdana Menteri Kamboja Hun Sen telah mengeluarkan perintah penyelidikan pemerintah atas penembakan fatal minggu lalu terhadap seorang tokoh lingkungan hidup terkenal dalam konfrontasi dengan polisi militer di Kamboja barat.
Perintah perdana menteri itu dilihat oleh sejumlah wartawan barat hari Selasa. Perintah itu menuntut laporan lengkap atas kematian Chu Wutty, aktivis anti pembalakan yang tewas 26 April lalu. Ia diduga tewas dibunuh ketika memfilmkan bukti-bukti dugaan pembalakan liar dekat hutan yang peka lingkungan hidup yang hampir selama hidup hendak dilindunginya.
Dalam beberapa tahun ini, Wutty juga membantu berbagai organisasi lingkungan internasional mendokumentasikan dugaan penjualan kayu gelondongan secara gelap di kawasan itu.
Dua wartawan yang menemani aktivis itu ketika konfrontasi itu terjadi dalam keadaan selamat. Mereka memberitahu harian Cambodian Daily, konfrontasi berubah menjadi perkelahian ketika Chu Wutty menolak perintah untuk menyerahkan kamera yang digunakannya untuk memotret dugaan pelanggaran lingkungan hidup di provinsi Koh Kong.
Foto halaman muka harian itu menunjukkan Chu Wutty berada di luar kendaraannya sekitar 30 menit sebelum penembakan itu, terlibat dengan apa yang disebut oleh kedua orang yang selamat itu, percekcokan sengit dengan polisi militer. Mereka mengatakan aktivis itu kemudian ditembak selagi duduk dibelakang setir kendaraannya.
Pihak berwenang semula mengatakan petugas yang menembak aktivis lingkungan hidup itu tewas oleh peluru yang mental dalam insiden itu. Tapi polisi militer kemudian mengatakan bahwa petugas yang menembak Chu Wutty itu tewas kemudian akibat bunuh diri.
Perintah perdana menteri itu dilihat oleh sejumlah wartawan barat hari Selasa. Perintah itu menuntut laporan lengkap atas kematian Chu Wutty, aktivis anti pembalakan yang tewas 26 April lalu. Ia diduga tewas dibunuh ketika memfilmkan bukti-bukti dugaan pembalakan liar dekat hutan yang peka lingkungan hidup yang hampir selama hidup hendak dilindunginya.
Dalam beberapa tahun ini, Wutty juga membantu berbagai organisasi lingkungan internasional mendokumentasikan dugaan penjualan kayu gelondongan secara gelap di kawasan itu.
Dua wartawan yang menemani aktivis itu ketika konfrontasi itu terjadi dalam keadaan selamat. Mereka memberitahu harian Cambodian Daily, konfrontasi berubah menjadi perkelahian ketika Chu Wutty menolak perintah untuk menyerahkan kamera yang digunakannya untuk memotret dugaan pelanggaran lingkungan hidup di provinsi Koh Kong.
Foto halaman muka harian itu menunjukkan Chu Wutty berada di luar kendaraannya sekitar 30 menit sebelum penembakan itu, terlibat dengan apa yang disebut oleh kedua orang yang selamat itu, percekcokan sengit dengan polisi militer. Mereka mengatakan aktivis itu kemudian ditembak selagi duduk dibelakang setir kendaraannya.
Pihak berwenang semula mengatakan petugas yang menembak aktivis lingkungan hidup itu tewas oleh peluru yang mental dalam insiden itu. Tapi polisi militer kemudian mengatakan bahwa petugas yang menembak Chu Wutty itu tewas kemudian akibat bunuh diri.