Tautan-tautan Akses

Pohon Natal di Perbatasan Korea Utara dan Selatan Dipadamkan


Pohon Natal baja raksasa di Aegibong di Gimpo, Korea Selatan, yang dapat dilihat dari Korea Utara.
Pohon Natal baja raksasa di Aegibong di Gimpo, Korea Selatan, yang dapat dilihat dari Korea Utara.

Korea Selatan mengatakan Rabu (22/10) bahwa mereka membongkar menara berbentuk pohon natal yang berusia 43 tahun itu karena tidak lagi aman.

Sebuah menara yang berbentuk pohon Natal di perbatasan utara Korea Selatan yang menimbulkan kemarahan rezim ateis Pyongyang dengan lampu-lampu khasnya menyala pada musim liburan Natal telah dibongkar.

Korea Selatan mengatakan Rabu (22/10) bahwa mereka membongkar menara berusia 43 tahun itu karena tidak lagi aman.

Dengan salib putih berdiri di puncak piramida baja setinggi 20 meter, pohon tersebut tampak dari seberang perbatasan yang dibentengi dengan kuat ketika pohon Natal itu dinyalakan setiap tahun dalam musim Natal.

Korea Utara telah berkali-kali menyerukan agar pohon itu dibongkar.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan kepada kantor berita Perancis AFP bahwa tidak ada rencana untuk menggantikan menara itu.

Ia menambahkan bahwa itu tidak berhubungan dengan hubungan antar-Korea.

Tetapi, pohon itu kadang dihidupkan dan kadang dimatikan dalam beberapa musim Natal, bergantung pada status pembicaraan antara Pyongyang dan Seoul.

Korea Selatan mematikan lampu pohon itu pada 2004 berdasarkan persetujuan untuk menghentikan propaganda lintas perbatasan. Pohon tersebut menyala lagi pada 2010, setelah Seoul menyalahkan Korea Utara atas tenggelamnya sebuah kapal perang.

Kedua negara sepakat awal bulan ini untuk melakukan pembicaraan tingkat tinggi yang telah ditangguhkan sejak Februari.

XS
SM
MD
LG