KABUL —
Polisi menembaki dua wartawati internasional yang meliput proses pemilu di provinsi Khost, Afghanistan timur. Fotografer pemenang hadiah Pulitzer, Anja Niedringhaus, tewas dan Kathy Gannon, wartawati Associated Press yang juga pemenang penghargaan, terluka.
Kemudian pada hari sama, di distrik yang sama, bom meledak di masjid yang menjadi TPS untuk pemungutan suara hari Sabtu. Pejabat-pejabat mengatakan dua orang tewas dan empat luka-luka dalam ledakan itu.
Taliban berulang kali mengancam siapa saja yang diketahui ikut pemilihan presiden dan anggota dewan provinsi pada 5 April, dan militan itu telah meledakkan serangkaian bom mematikan dan serangan senjata terhadap wartawan, pejabat pemilu, polisi dan pejabat pemerintah dalam tiga minggu terakhir.
Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan petugas yang bertanggungjawab atas penembakan terhadap wartawati pertengahan pagi itu telah ditangkap dan sedang diperiksa.
Pejabat-pejabat provinsi mengatakan Gannon sedang dirawat karena luka-lukanya di rumahsakit setempat dan tidak lagi dalam kondisi kritis.
Jurubicara gubernur kepada VOA mengatakan kedua wartawati berada dalam kawasan kantor polres ketika diserang. Keduanya ikut dalam konvoi petugas pemilu Afghanistan di dekat kota Khost, dekat kubu militan di Waziristan Utara, Pakistan.
Kedua wartawati itu orang yang berpengalaman. Niedringhaus, fotografer asal Jerman, bergabung dengan AP pada tahun 2002, memenangi Pulitzer tahun 2005 untuk liputannya mengenai perang Irak. Gannon, dari Kanada, sudah bertahun-tahun tinggal di Pakistan, dan memenangi Courage in Journalism Award pada tahun 2002.
Presiden Hamid Karzai dalam pernyataan yang dirilis hari Jumat menyebut ia sedih atas serangan itu, dan menyampaikan pesan belasungkawa kepada keluarga keduanya. Menurut Karzai, ia telah memerintahkan Kementerian Dalam Negeri dan gubernur provinsi untuk mengerahkan semua sumber daya mereka guna membantu dan mengevakuasi Gannon.
Sekitar 300 ribu petugas keamanan, termasuk tentara, polisi dan petugas pendukung di udara, ditempatkan ke seluruh negara itu untuk melindungi sekitar 6.500 TPS.
Media Afghanistan, juga Committee to Protect Journalists dan Reporters Without Borders, mengutuk serangan hari Jumat terhadap Niedringhaus dan Gannon.
Kemudian pada hari sama, di distrik yang sama, bom meledak di masjid yang menjadi TPS untuk pemungutan suara hari Sabtu. Pejabat-pejabat mengatakan dua orang tewas dan empat luka-luka dalam ledakan itu.
Taliban berulang kali mengancam siapa saja yang diketahui ikut pemilihan presiden dan anggota dewan provinsi pada 5 April, dan militan itu telah meledakkan serangkaian bom mematikan dan serangan senjata terhadap wartawan, pejabat pemilu, polisi dan pejabat pemerintah dalam tiga minggu terakhir.
Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan petugas yang bertanggungjawab atas penembakan terhadap wartawati pertengahan pagi itu telah ditangkap dan sedang diperiksa.
Pejabat-pejabat provinsi mengatakan Gannon sedang dirawat karena luka-lukanya di rumahsakit setempat dan tidak lagi dalam kondisi kritis.
Jurubicara gubernur kepada VOA mengatakan kedua wartawati berada dalam kawasan kantor polres ketika diserang. Keduanya ikut dalam konvoi petugas pemilu Afghanistan di dekat kota Khost, dekat kubu militan di Waziristan Utara, Pakistan.
Kedua wartawati itu orang yang berpengalaman. Niedringhaus, fotografer asal Jerman, bergabung dengan AP pada tahun 2002, memenangi Pulitzer tahun 2005 untuk liputannya mengenai perang Irak. Gannon, dari Kanada, sudah bertahun-tahun tinggal di Pakistan, dan memenangi Courage in Journalism Award pada tahun 2002.
Presiden Hamid Karzai dalam pernyataan yang dirilis hari Jumat menyebut ia sedih atas serangan itu, dan menyampaikan pesan belasungkawa kepada keluarga keduanya. Menurut Karzai, ia telah memerintahkan Kementerian Dalam Negeri dan gubernur provinsi untuk mengerahkan semua sumber daya mereka guna membantu dan mengevakuasi Gannon.
Sekitar 300 ribu petugas keamanan, termasuk tentara, polisi dan petugas pendukung di udara, ditempatkan ke seluruh negara itu untuk melindungi sekitar 6.500 TPS.
Media Afghanistan, juga Committee to Protect Journalists dan Reporters Without Borders, mengutuk serangan hari Jumat terhadap Niedringhaus dan Gannon.