Presiden aliansi serikat buruh garmen Bangladesh, Tuba Group, Mushrefa Mishu, mengatakan kepada VOA bahwa pihak berwenang menggunakan kekerasan untuk mengosongkan sebuah pabrik di Dhaka di mana ratusan pekerja melakukan aksi mogok makan sejak tanggal 28 Juli.
Polisi menangkap Mishu bersama dengan dua orang pemimpin 1.500 buruh pabrik garmen yang menuntut pembayaran tunggakan upah dan bonus hari Raya.
Upah rendah yang dibayarkan kepada buruh di Bangladesh telah mendorong industri garmen menjadi yang terbesar kedua di dunia, setelah China. Upah buruh di Bangladesh hanya separuh dari upah buruh di Vietnam.