Polisi Brazil, Kamis (8/2), melakukan penyelidikan tuduhan percobaan kudeta militer oleh pemerintahan mantan presiden Jair Bolsonaro setelah kekalahannya dalam Pemilu 2022.
Bolsonaro diminta menyerahkan paspornya dalam waktu 24 jam, menurut keputusan Hakim Agung Alexandre de Moraes yang diumumkan pada Kamis.
Mantan presiden itu mengkritisi sistem pemungutan suara di Brazil dan tidak pernah mengakui kemenangan Presiden saat ini, Luiz Inácio Lula da Silva, dalam pemilu.
Polisi belum mengonfirmasi identitas mereka yang menjalani penggeledahan, tetapi seorang petugas yang mengetahui operasi tersebut mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa salah satu targetnya adalah Jenderal Walter Braga Netto, mantan menteri pertahanan dan pasangan Bolsonaro pada Pemilu 2022.
Polisi berencana melakukan 33 penggeledahan dan melakukan empat penangkapan, menurut pernyataan polisi.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh polisi mengatakan para konspirator berencana untuk mengklaim adanya penipuan sebelum pemilu “untuk memungkinkan dan melegitimasi intervensi militer.”
Lula menolak berkomentar mengenai penyelidikan yang dilakukan secara tertutup ini, namun mengatakan bahwa lawannya dalam pemilu memainkan peran penting dalam upaya kudeta tersebut, khususnya pemberontakan pada 8 Januari di ibu kota Brazil tahun lalu. [lt/ab]
Forum