Polisi Haiti berdemonstrasi pada Minggu (23/2) menuntut upah dan kondisi yang lebih baik. Sejumlah tembakan dilepaskan dan ban-ban dibakar di jalan-jalan di ibu kota Haiti Port-au-Prince pada Minggu.
Belum jelas siapa yang melepaskan tembakan dalam protes yang bentrok dengan perayaan Karnaval. Sebuah panggung yang didirikan bagi Kementerian Pertahanan juga dibakar.
Protes itu adalah salah satu dari beberapa yang diorganisasi polisi sejak akhir tahun lalu. Protes itu pecah saat negara pulau Karibia yang miskin itu dilanda krisis ekonomi dan politik yang berkelanjutan.
Sebagian demonstran mengenakan seragam polisi berwarna krem dan biru dan membawa senjata, tetapi wajah mereka ditutupi, sambil berpawai dari permukiman mewah Delmas menuju lapangan umum Champ de Mars yang luas, lokasi utama Karnaval.
Polisi sengaja mengadakan protes bertepatan dengan hari pertama Karnaval untuk mengkritisi prioritas anggaran pemerintah.
Presiden Haiti Jovenel Moise telah berkuasa berdasarkan dekrit sejak Januari, setelah negara itu gagal mengadakan pemilu.
Situasi politik itu telah menyebabkan Haiti, negara termiskin di benua Amerika, kehilangan sebagian dana internasional. Ini semakin menyulitkan upayanya merespon kritis ekonomi yang memburuk, termasuk kelangkaan pangan. [vm/ft]