Para pejabat India mengatakan Abdul Karim Tunda (70 tahun) yang ditangkap hari Jumat (16/8) di dekat perbatasan India dan Nepal, memegang paspor Pakistan. Ia diyakini sebagai anggota kelompok teroris berbasis Pakistan, Lashkar-e-Taiba.
Tunda termasuk dalam daftar militan yang paling dicari polisi India.
Petinggi kepolisian India, S.N. Srivastava, hari Sabtu mengatakan Tunda terlibat dalam serangan-serangan di Mumbai tahun 1993 yang menarget hotel, gedung-gedung, dan bank di pusat finansial India itu.
Srivastava mengatakan, Tunda juga dikaitkan dengan ledakan-ledakan bom di New Delhi tahun 1997 dan 1998, dan serangan-serangan lain di India.
Menurut Srivastava, peran utama Tunda adalah mengajar anak-anak cara membuat bom pinggir jalan.
Tunda termasuk dalam daftar militan yang paling dicari polisi India.
Petinggi kepolisian India, S.N. Srivastava, hari Sabtu mengatakan Tunda terlibat dalam serangan-serangan di Mumbai tahun 1993 yang menarget hotel, gedung-gedung, dan bank di pusat finansial India itu.
Srivastava mengatakan, Tunda juga dikaitkan dengan ledakan-ledakan bom di New Delhi tahun 1997 dan 1998, dan serangan-serangan lain di India.
Menurut Srivastava, peran utama Tunda adalah mengajar anak-anak cara membuat bom pinggir jalan.