Menteri Dalam Negeri Inggris Amber Rudd, Kamis (8/3) mengatakan akan menyiapkan rencana untuk menanggapi jika para penyelidik mengidentifikasi orang-orang yang bertanggungjawab atas serangan gas saraf terhadap seorang mantan agen ganda Rusia.
Rudd mengatakan kepada PBB bahwa tanggapan Inggris tidak akan lunak terhadap aktivitas semacam itu.
Polisi kontraterorisme mengatakan Sergei Skripal dan putrinya yang berusia 33 tahun diracun dengan gas saraf hari Minggu di kota Salisbury yang biasanya tenang.
Seorang polisi yang menjadi bagian dari tim tanggap awal terhadap insiden itu dirawat di rumah sakit. Rudd Kamis mengatakan polisi itu masih dalam kondisi serius, tetapi dapat berbicara.
Kasus tersebut dianggap sebagai insiden besar, yaitu percobaan pembunuhan dengan gas saraf, kata kepala polisi kontraterisme Mark Rowley. Ia tidak menyebutkan bahan yang digunakan atau bagaimana bahan itu digunakan.
Baca juga: Kepolisian Inggris: Agen Rusia Diracun dengan Gas Syaraf
Percobaan pembunuhan dengan meracuni itu mengancam munculnya krisis keamanan dan diplomatik bagi Inggris. Para legislator menuntut pemerintah melancarkan penyelidikan mendesak terhadap lebih dari selusin kematian mencurigakan baru-baru ini di Inggris, semuanya berpotensi berkaitan dengan dinas intelijen Rusia.
Skripal, 66 tahun, dan putrinya Yulia, 33 tahun, dalam kondisi sekarat setelah ditemukan tidak sadarkan diri di bangku di luar sebuah pusat perbelanjaan. Polisi telah memeriksa kamera CCTV dan kabarnya telah memusatkan perhatian mereka pada seorang lelaki dan seorang perempuan yang terlihat di dekat kedua korban. [uh]