Tiga pemuda Israel menyerang seorang remaja Palestina, Senin (24/11), musibah sektarian terbaru di kota Yerusalem. Juru bicara kepolisian Luba Samri mengatakan, remaja yang tak diketahui namanya itu berada dalam kondisi baik di sebuah rumah sakit Yerusalem, dan pihak kepolisian sedang menyelidiki kasus itu.
Ketegangan di Yerusalem meningkat, sebagian besar mengenai klaim warga Palestina bahwa pemerintah Israel pimpinan PM Benyamin Netanyahu ingin mengubah status lokasi suci di kota itu dengan mengizinkan warga Yahudi beribadah di situ.
Netanyahu telah berulangkali menyangkal klaim tersebut, tetapi sejumlah anggota koalisi sayap kanannya lebih suka apabila para jemaah Yahudi melaksanakannya.
Dalam bulan-bulan belakangan ini, 11 orang terbunuh dalam serangan yang dilancarkan penyerang Palestina, sebagian besar di Jerusalem, tetapi juga di Tel Aviv dan Tepi Barat.
Hari Minggu, sebuah rumah milik warga Palestina di Tepi Barat dibakar oleh kawanan penyerang yang tak dikenal, yang terbaru dari serangkaian serangan terhadap rumah-rumah di daerah itu. Tidak ada yang cedera. Dinding rumah itu dipenuhi dengan slogan-slogan rasis dalam bahasa Ibrani.