Walikota New York, Michael Bloomberg berbicara dengan wartawan, Selasa pagi, beberapa jam setelah polisi menuntaskan operasi menjelang fajar terhadap pemrotes “Anti Wall Street”. Bloomberg mengatakan kamp para pemrotes itu bisa membahayakan kesehatan dan memicu kebakaran.
Ia mengatakan, “Tidak ada pelanggaran hukum di sini. Amandemen pertama dalam UUD Amerika melindungi kebebasan mengeluarkan pendapat. Tetapi UUD tidak melindungi penggunaan tenda dan kantung-kantung tidur di tempat-tempat umum. Para pemrotes telah menduduki taman selama dua bulan ini dengan tenda dan kantung-kantung tidur mereka. Sekarang mereka bisa menduduki tempat itu untuk beradu argumentasi.”
Hampir 200 orang ditangkap ketika sejumlah besar petugas polisi yang memakai helm dan membawa perisai bergerak mengusir para pemrotes. Petugas merobohkan tempat tinggal sementara dan membersihkan sampah dari taman yang menjadi kamp tenda itu.
Selain berpotensi membahayakan kesehatan dan memicu kebakaran, Bloomberg mengatakan para pemrotes juga mencegah orang lain menggunakan taman itu.
“Mereka berhak untuk merasa aman dan mereka berhak mengatakan apa yang ingin mereka katakan. Tetapi mereka tidak berhak untuk mencegah orang lain mengatakan apa yang ingin dikatakan atau tidak mengatakan apa-apa," ujar Bloomberg.
“Gerakan Anti Wall Street” di New York bermula pertengahan September lalu di Taman Zuccotti di dekat distrik finansial Wall Street.
Para aktivis mengatakan ingin memusatkan perhatian pada apa yang mereka sebut sebagai kerakusan korporasi dan semakin besarnya kesenjangan antara kalangan kaya dan miskin di seluruh dunia. Sejak saat itu, protes-protes serupa telah dilakukan di banyak kota lain di Amerika dan di seluruh dunia.