Tautan-tautan Akses

Polisi Malaysia Tahan Pemimpin Kelompok Islam Terkait Pelecehan Anak


Polisi Malaysia mengawal seorang pria yang terkait dengan organisasi "Global Ikhwan Service and Business Holdings" (GISB) setelah ia didakwa di pengadilan di Putrajaya, Malaysia, Rabu 18 September 2024.
Polisi Malaysia mengawal seorang pria yang terkait dengan organisasi "Global Ikhwan Service and Business Holdings" (GISB) setelah ia didakwa di pengadilan di Putrajaya, Malaysia, Rabu 18 September 2024.

Kepolisian Malaysia pada Kamis (19/9) telah menahan CEO dan sejumlah pemimpin puncak dari sebuah kelompok bisnis Islam, yang tengah berada dalam penyelidikan setelah ratusan anak yang dipercaya mengalami kekerasan seksual, diselamatkan dari sejumlah panti asuhan yang terkait dengan kelompok itu, bulan ini.

Kepala polisi nasional, Razarudin Husain mengatakan, 12 pria dan 7 perempuan ditahan, setelah sebuah penyergapan polisi di salah satu kondominium di Kuala Lumpur. Usia mereka berada pada kisaran antara 25-65 tahun.

Nasiruddin Mohamad Ali, CEO dari Global Ikhwan Services and Business (GISB), dan sejumlah anggota dari dewan penasehat GISB, termasuk di antara mereka yang ditahan, kata Razarudin kepada AP.

Pihak lain yang juga ada dalam daftar ditahan, yang dilihat oleh AP termasuk dua dari empat istri Nasiruddin dan dua anaknya.

Sejumlah anggota keluarga dari mendiang Ashaari Mohamad, yang memimpin sekte Islam Al Arqam, yang telah dianggap sesat dan dilarang oleh pemerintah pada 1994, namanya juga ada dalam daftar. Global Ikhwan didirikan oleh Asraari dan berkembang setelah kematiannya pada 2010.

Nasirudin sebelumnya menyatakan dalam sebuah video, mungkin ada kasus-kasus sodomi di panti milik GSIB, tetapi menolak adanya kejahatan apapun.

Penangkapan ini dilakukan setelah polisi menyelamatkan 402 anak-anak dari 20 panti asuhan yang terkait dengan GISB pada 11 September. Puluhan tersangka kemudian ditangkap dalam kasus ini, yang membuat marah rakyat Malaysia dan memicu seruan untuk perlindungan anak yang lebih baik dan pemantauan bagi pusat-pusat panti asuhan anak.

Razarudin mengatakan bahwa sejumlah anak-anak ini, berusia dari 1-17 tahun, diyakini telah menjadi korban sodomi para pengasuhnya dan diajari untuk melakukan pelecehan seksual di antara sesama mereka. Dia menambahkan,

mereka ditolak untuk dirawat medis dan dibakar dengan sendok besi yang panas sebagai hukuman atas ketidakpatuhan. Pemeriksaan medis sejauh ini menunjukkan bahwa setidaknya 13 remaja menjadi korban sodomi dan 172 anak menderita luka fisik dan emosi jangka panjang, kata Razarudin.

Anak-anak, yang orang tuanya merupakan pegawai di Global Ikhwan, telah ditempatkan di panti asuhan sejak bayi dan dipercaya telah didoktrin sejak usia muda agar setiap kepada kelompok, kata polisi. anak-anak itu juga dipercaya telah dieksploitasi untuk mengumpulkan sumbangan masyarakat.

Pihak berwenang telah membekukan 96 rekening bank terkait dengan GISB, dengan nilai 581 ribu ringgit atau lebih dari Rp2 miliar, sebagai bagian dari penyelidikan dalam kekerasan seksual, penelantaran anak, perdagangan manusia dan pencucian uang.

GISB, yang bertujuan untuk mempromosikan gaya hidup Islami, memiliki toko kelontong, kios roti, restoran, apotek, properti dan sejumlah bisnis di luar negeri. Perusahaan ini mempekerjakan sekitar 5 ribu orang. Global Ikhwan menerima perhatian pada 2011, ketika mereka membentuk “klub istri yang patuh” yang memicu kontroversi dengan mengajari perempuan menjadi “pekerja seks yang baik” untuk menjaga agar suami mereka tidak berselingkuh.

Terpisah dari penyelidikan kriminal, otoritas keagamaan Malaysia juga melakukan pemeriksaan terhadap panti asuhan dan sekolah-sekolah keagamaan lain di bawah GISB, karena kekhawatiran bahwa mereka telah mengajarkan ajaran menyimpang yang terkait dengan Al Arqam.

Pada Kamis, tiga perempuan muda didakwa melakukan serangan seksual terhadap sejumlah anak remaja di sebuah sekolah keagamaan di wilayah selatan negara bagian Negeri Sembilan. Razirudin mengatakan, tiga orang itu terkait dengan GISB tetapi tidak memberikan detil lebih jauh. Pada awal pekan ini, seorang pebisnis yang terkait dengan GISB didakwa dalam kasus intimidasi kriminal karena mengancam seorang mantan staf GISB, untuk mencabut laporannya dari polisi. [ns/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG