Pihak berwenang di kota pelabuhan Calais, Perancis Utara, mengatakan polisi Senin (27/7) malam mendorong mundur lebih dari 2.000 imigran gelap yang berusaha memasuki terowongan kereta api bawah-laut, Eurotunnel, dengan harapan akan sampai ke Inggris.
Para pejabat Eurotunnel menggambarkan kelompok migran ini sebagai yang terbesar dari beberapa usaha demikian oleh ribuan pengungsi untuk memasuki Inggris dalam 6 pekan ini. Delapan orang imigran gelap telah dilaporkan tewas dalam terowongan itu sejak pertengahan Juni.
Sampai sebanyak 10 ribu orang imigran gelap dari Afrika, Timur Tengah dan kawasan lain tinggal di perkemahan kumuh di dan dekat Calais, kota berpenduduk 70.000. Para pengamat mengatakan usaha mereka untuk memasuki terowongan bawah laut sepanjang 50 kilometer itu telah meningkat dalam beberapa minggu ini, setelah pihak berwenang meningkatkan keamanan pelabuhan untuk menghambat imigran menumpang secara gelap dalam kapal-kapal bertujuan Inggris.
Konfrontasi terowongan itu – yang kedua kalinya antara polisi dan imigran dalam dua hari ini – menyebabkan penundaan besar pelayanan Eurotunnel hari Selasa. Lalu lintas orang Inggris yang liburan ke benua Eropa juga terhambat.