Polisi di Moskow menggunakan kekerasan untuk membubarkan rapat umum pihak oposisi pada hari Senin, dan menahan sebentar lebih dari 100 aktivis. Tindakan polisi itu terjadi dua hari setelah Perdana Menteri Vladimir Putin mengatakan Rusia sebaiknya mengizinkan memperbolehkan kebebasan berekspresi yang lebih besar.
Saksi mata dan oposisi melaporkan beberapa ratus orang hadir dalam rapat umum yang tidak memperoleh izin dari pihak berwenang kota itu.
Aktivis-aktivis oposisi melangsungkan rapat umum pada hari terakhir setiap akhir bulan memprotes larangan pemerintah terhadap rapat umum yang tidak memperoleh izin. Rapat umum terpisah diadakan di St. Petersburg, tetapi tidak ada laporan mengenai penangkapan.
Pada hari Sabtu, Perdana Menteri Putin mengatakan pihak berwenang sebaiknya jangan menciptakan “kondisi-kondisi yang mustahil” yang membatasi kebebasan berbicara. Tetapi juru bicara Putin, Dmitri Peskov belakangan mengatakan media telah memutar-balikkan komentar perdana menteri tersebut.