Polisi Spanyol telah menembak tewas lelaki yang diyakini sebagai pengemudi mobil van dalam serangan hari Kamis di Barcelona.
Mengakhiri pemburuan besar-besaran, polisi menembak tewas Younes Abouyaaqoub setelah menemukannya di sebuah desa yang terkenal dengan kebun anggurnya sekitar 45 kilometer sebelah barat Barcelona. Pihak berwenang mengatakan mereka menembak tersangka setelah ia mengangkat sesuatu yang tampak seperti sabuk bom, yang kemudian ternyata adalah palsu.
"Kami mengukuhkan, orang yang ditembak mati di Subirats adalah Younes Abouyaaqoub, otak serangan teroris di Barcelona," ujar polisi dalam cuitan di Twitter hari Senin, setelah sebelumnya melaporkan, laki-laki di kota Subirats itu memakai apa yang tampaknya adalah sabuk bunuh diri.
Kepada radio Catalonia, Menteri Dalam Negeri Catalan Joaquim Forn mengatakan "semua menunjukkan" Younes Abouyaaqoub berada di balik kemudi mobil van dalam serangan hari Kamis di Barcelona yang menewaskan 15 orang.
Polisi mengatakan robot penjinak bom digunakan untuk menghampiri mayat lelaki itu setelah ditembak untuk memeriksa barang yang diduga sebagai sabuk bom.
Dikatakan, seorang penelepon melaporkan adanya seorang lelaki yang mencurigakan di dekat stasiun kereta api dan seorang saksi mata lain mengatakan yakin telah melihat Abouyaaqoub di kota kecil Subirat berlari di sela-sela pepohonan anggur.
Sebelumnya, pihak berwenang mengatakan memburu Abouyaaqoub, anggota terakhir dari sel 12 orang yang masih buron.
Polisi menangkap empat dari tersangka, sedangkan sisanya dibunuh polisi atau tewas dalam ledakan di satu rumah hari Rabu, sebelum serangan terjadi. Banyak dari tersangka itu memiliki koneksi dengan kota Ripoll di Spanyol timur laut, salah satu tempat di mana polisi memusatkan penyelidikan.
Selain Abouyaaqoub, pihak berwenang juga mencari Abdelbaki Es Satty, imam yang dipercaya membuat radikal sebagian penyerang di Barcelona dan di kota resor Cambrils, yang menewaskan satu orang.[ka/ii/ds]