Polisi Sudan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bentrokan antara dua suku di sebuah kota pelabuhan sebelah timur menewaskan 17 orang dalam tiga hari.
Kekerasan itu mendorong dewan militer-sipil baru Sudan yang baru dibentuk pekan lalu untuk memberlakukan keadaan darurat di Pelabuhan Sudan pada Minggu (25/8). Pasukan telah dikerahkan di kota itu. Dewan itu juga memecat gubernur provinsi dan pejabat keamanan tertingginya.
Bentrokan di Provinsi di Laut Merah itu pecah awal pekan ini antara suku Bani Amer dan suku Nuba yang kehilangan tempat tinggal, dan telah melukai lebih dari 100 lainnya.
Seorang aktivis, yang berbicara dengan syarat identitasnya dirahasiakan karena mengkhawatirkan keselamatan, mengatakan sengketa dimulai bulan Mei di Kota al-Qadarif sebelah timur, di mana tujuh orang dibunuh. [vm/ft]