Para demonstran menduduki perkantoran itu hari Minggu (23/3) sebagai bagian dari protes selama beberapa hari menentang persetujuan perdagangan dengan China.
Pihak berwenang mengatakan hari Senin (24/3) bahwa mereka menangkap paling sedikit 58 demonstran dan bahwa lebih dari 110 orang luka-luka dan sebagian mengalami cedera gawat.
Kerusuhan dimulai Selasa lalu, ketika demonstran menduduki parlemen Taiwan, setelah pemerintah tidak mau membatalkan perjanjian perdagangan dengan Beijing yang akan membuka puluhan industri sektor jasa bagi investasi China.
Partai Progresif Demokrasi yang beroposisi selalu mencurigai hubungan yang lebih erat dengan Beijing, yang memandang Taiwan sebagai provinsi yang memberontak, dan mengatakan persetujuan itu akan merusak kebebasan demokrasi pulau tersebut dan meratakan jalan bagi pengambil-alihan Taiwan oleh China kelak.
Pihak berwenang mengatakan hari Senin (24/3) bahwa mereka menangkap paling sedikit 58 demonstran dan bahwa lebih dari 110 orang luka-luka dan sebagian mengalami cedera gawat.
Kerusuhan dimulai Selasa lalu, ketika demonstran menduduki parlemen Taiwan, setelah pemerintah tidak mau membatalkan perjanjian perdagangan dengan Beijing yang akan membuka puluhan industri sektor jasa bagi investasi China.
Partai Progresif Demokrasi yang beroposisi selalu mencurigai hubungan yang lebih erat dengan Beijing, yang memandang Taiwan sebagai provinsi yang memberontak, dan mengatakan persetujuan itu akan merusak kebebasan demokrasi pulau tersebut dan meratakan jalan bagi pengambil-alihan Taiwan oleh China kelak.