Demonstran oposisi di ibukota, Pristina, marah atas kesepakatan dengan Serbia yang dimediasi Uni Eropa.
Kesepakatan itu memungkinkan kota-kota berpenduduk mayoritas etnis Serbia di Kosovo yang didominasi etnis Albania, membentuk asosiasi dan mempunyai otonomi yang lebih.
Polisi membubarkan massa dengan menggunakan gas air mata, tetapi sebagian demonstran membalas dengan melempar bom molotov ke arah petugas.
Kerusuhan hari Sabtu adalah yang terbaru dalam serangkaian kerusuhan di Kosovo, yang meningkatkan sentimen nasionalis dalam beberapa bulan terakhir. [ka/al]