Sorak sorai tidak diperbolehkan saat berlangsungnya pertandingan Olimpiade yang telah setahun ditunda penyelenggaraannya di Tokyo. Namun demikian, latihan terus berlanjut di sebuah gym di Tokyo bagi kelompok pemandu sorak yang terus bersemangat, meskipun usia rata-rata mereka adalah 70 tahun.
Sambil mengikuti irama lagu Taylor Swift, Shake It Off, Fumie Takino yang berusia 89 tahun tampak memutar-putar dan melambai-lambaikan pompom atau hiasan rumbai-rumbainya sementara rekan-rekan sesama pemandu soraknya memamerkan kemampuan standing split mereka.
Kepada AFP, Takino mengemukakan, "Mereka semua sangat bersemangat. Mereka ingin merayakan peringatan 25 tahun kami, dan nyeri di kaki dan pinggul mereka tidak akan menghentikan mereka untuk terus maju. Mendapat kesempatan tampil di panggung, diundang ke berbagai acara. Bersenang-senang merupakan hal yang paling penting.”
Takino mendirikan tim pemandu sorak untuk lansia, Japan Pom Pom, sewaktu ia berusia 64 tahun.
Proses seleksi anggota baru berlangsung ketat. Anggota harus berusia di atas 55 tahun, serta lolos audisi dan masa percobaan selama tiga bulan. Menurut peraturan yang ditetapkan kelompok itu, semua calon anggota juga harus menyatakan diri merasa memiliki wajah yang cantik.
Sekarang ini mereka sedang berlatih untuk pertunjukan perayaan ulang tahun ke-25 kelompok tersebut, yang diundur hingga tahun depan karena pandemi.
Takino mengatakan ia pernah merasakan kesulitan untuk berbagi hobinya itu dengan perempuan-perempuan lain, yang awalnya tidak melihat ada daya tarik pemandu sorak lansia. “Saya tidak bisa menceritakan bahwa saya menjadi pemandu sorak. Saya sangat kesulitan,” jelasnya.
Kostum asli mereka yang gemerlapan dengan rok mini juga tidak begitu populer ketika itu, kenangnya.
Tetapi begitu tim pemandu sorak ini semakin dikenal dan menarik perhatian media setempat, pandangan terhadap mereka pun berubah, kata Takino. “Ada banyak kelompok lain seperti kami. Saya pikir, pemandu sorak lansia telah mulai diterima secara luas,” lanjutnya.
Jepang memiliki populasi tertua di dunia, dengan sekitar 28 persen populasinya berusia 65 tahun ke atas, menurut data pemerintah.
Menjadi pemandu sorak juga merupakan cara menyenangkan untuk tetap bugar bagi para anggota Japan Pom Pom. Mereka berkumpul seminggu sekali untuk berlatih dengan keras hampir tanpa henti selama dua jam.
Masako Matsuoka, anggota yang berusia 73 tahun, mengatakan, "Saya punya teman-teman lelaki berusia sebaya yang pernah mengolok-olok seragam kami. Tetapi begitu mereka melihat pertunjukan kami, tak disangka-sangka mereka menyenanginya.”
Bagi Matsuoka, kegiatan itu merupakan ikigai, istilah dalam bahasa Jepang yang berarti tujuan hidup.
“Menyenangkan sekali melakukan sesuatu yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari kita,” jelasnya. [uh/ab]