Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengakui ia meminta Presiden Trump untuk memecat inspektur jenderal Departemen Luar Negeri, tetapi membantah bahwa itu dilakukan sebagai pembalasan terhadap pengawas yang menyelidikinya. Partai Demokrat di Kongres dan Akademi Diplomasi Amerika melihat pemecatan itu sebagai pola yang meresahkan dalam pemerintahan Trump.
Pompeo menghadapi pertanyaan wartawan hari Rabu (20/5) atas pemecatan pengawas internalnya, Inspektur Jenderal Steve Linick.
“Dalam hal ini saya mengusulkan kepada presiden agar Steve Linick diberhentikan. Terus terang, seharusnya sudah sejak lama," jelasnya.
Berita-berita di media mengemukakan, Inspektur Jenderal Linick sedang menyelidiki Pompeo karena menggunaan pembantu-pembantu Departemen Luar Negeri untuk melakukan tugas pribadi Menlu dan istrinya yang sering menemani Pompeo dalam perjalanan ke luar negeri.
Pompeo menyebut laporan itu "gila" dan membantah pemecatan itu adalah tindak pembalasan. "Saya jelaskan, ada tuduhan bahwa ini pembalasan dari saya karena beberapa penyelidikan dari kantor Inspektur Jenderal. Itu benar-benar salah."
Pompeo menolak menjawab mengapa Linick pantas dipecat.
Anggota-anggota kongres Demokrat mengatakan, Linick juga sedang menyelidiki bagaimana Pompeo mendorong penjualan senjata bagi Arab Saudi bernilai tujuh miliar dolar tahun lalu, dengan menggunakan alasan darurat agar disetujui Kongres.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan, "Kongres meloloskan undang-undang tentang penjualan senjata ke Arab Saudi, dan Departemen LN menyatakan darurat palsu untuk penjualan senjata itu. Itu mungkin yang menjadi bagian dari penyelidikan”.
Pelosi mengatakan Presiden Donald Trump merusak demokrasi Amerika dengan memecat empat inspektur jenderal baru-baru ini. Jabatan-jabatan itu dibuat setelah skandal Watergate tahun 1970 untuk mengawasi penipuan dan penyalahgunaan kekuasaan
Presiden Akademi Diplomasi Amerika, Ronald E. Neumann mengatakan, “Pemecatan inspektur jenderal ini, merupakan bagian dari masalah yang lebih besar, yaitu pemerintah menantang perimbangan kekuasaan dalam Konstitusi dan kemampuan Kongres untuk melaksanakan tugasnya sendiri. Tetapi Kongreslah yang harus dan punya kekuatan untuk memperbaiki keseimbangan itu jika mau."
Pompeo meninggalkan briefing ketika seorang wartawan bertanya tentang penyelidikan Irjen dalam perjanjian senjata tahun lalu dengan Arab Saudi. Pompeo kemungkinan akan menghadapi lebih banyak pertanyaan pada masa depan, mungkin di kongres. Untuk Puspita Sariwati, saya Karlina Amkas, VOA. [ps/ii]